Banjarmasin, kalselpos.com – Kalimantan Selatan memiliki aneka ragam panganan. Namanya pun terkadang cukup unik dan menggelitik diantaranya seperti Pundut Nasi.
Syarifah Wahidah Salah seorang pembuat Pundut Nasi di Kawasan Teluk Tiram Banjarmasin.(ahmad fauzi)(kalselpos.com)
Pundut yang dalam bahasa banjar berarti bungkus. Pundut Nasi berarti Nasi yang dibungkus. Sesuai dengan namanya Pundut nasi adalah nasi yang dibungkus,namun bukanlah nasi kuning atau nasi putih yang dibungkus.
Pundut nasi merupakan beras yang dimasak menggunakan santan kelapa dalam bungkusan daun pisang yang dimasak dengan cara di kukus.
Salah seorang pembuat Pundut Nasi asal Teluk Tiram Gang Delima Banjarmasin Barat, Syarifah Wahidah mengajarkan bagaimana cara membuat Pundut nasi.
Menurutnya, sebelum dikukus, daun pisang diisi dengan beras yang kemudian diberi tambahan santan dan sedikit garam.
“Untuk menambah rasa gurih bisa juga ditambahkan telur bebek rebus kedalam bungkusan daun sebelum dikukus,” sebut Wahidah saat dibincangi kalselpos.com, Kamis (8/9).
Pundut nasi disajikan dengan sambal atau bumbu masak habang (merah). Namun berbeda dengan kebanyakan orang ,Wahidah yang membuat sambalnya dengan menggunakan cabe rawit dan tomat ulek.
Menurut pembuat pundut nasi asal Banjarmasin ini,pundut nasi merupakan makanan legendaris dan sudah ada sejak zaman dulu. Hanya saja sekarang orang banyak berinovasi dengan memasukan telur bebek rebus kedalamnya sehingga citra rasa dari kuliner khas Banjar ini semakin lezat.
“Kelezatan pundut nasi itu terletak pada lemak santan,ditambah telur dan aroma dari daun pisang,membuat perpaduan darisambal yang pedas dan lemaknya santan dan telur itulah yang membuat rasa yang nikmat dan digemari Kebanyakan orang,” kata Wahidah, panggilan akrabnya.
Pundut nasi banyak dijajakan di warung- warung dan pasar jajanan tradisional di Kalimantan Selatan. Namun ada pula warung yang memang secara khusus menyediakan menu khas Banjar berupa Pundut Nasi ini.
Berita lainnya Instal Aplikasi Kalselpos.com
