6 Tenaga Medis diduga terlibat Proses Persalinan sebabkan Leher bayi Terputus, Dirut RSUD Ulin pun Diperiksa

Teks Foto : []istimewa  BERI KETERANGAN - Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Thomas Afrian saat memberikan keterangan Terkait kelanjutan kasus dugaan Malapraktik di RSUD Ulin Banjarmasin.(kalselpos.com)

Banjarmasin, kalselpos.com – Penanganan kasus dugaan malapraktik di RSUD Ulin Banjarmasin terus bergulir di Satreskrim Polresta. Hingga sampai ini sudah sebanyak 16 orang saksi dari berbagai pihak telah dimintai keterangan oleh penyidik.

 

Bacaan Lainnya

“Terkait dugaan malpraktik yang menyebabkan leher bayi putus saat proses persalinan kami sudah memanggil 16 orang saksi untuk diminta keterangan, ” ucap Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Thomas Afrian. Sabtu (04/05/2024) siang.

 

Dari 16 orang saksi yang diminta keterangan itu, pihaknya juga telah memanggil Direktur RSUD Ulin Banjarmasin.

 

“Dari 16 orang saksi kita ambil keterangan, salah satunya termasuk Direktur RSUD Ulin Banjarmasin,” ujarnya,

 

Sementara, untuk ahli pihaknya masih mengagendakan jadwal guna meminta keterangan dan pendapat.

 

Dibeberkannya, dari hasil keterangan saksi, ada enam orang tenaga medis yang terlibat saat proses persalinan.

 

“Jadi berdasarkan keterangan beberapa saksi yang kami peroleh untuk yang melakukan tindakan adalah dokter residen, karena kebetulan rumah sakit ini merupakan rumah sakit pendidikan. Jadi ada program PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis),” ungkapnya.

 

Sedang, dokter residen sendiri adalah dokter yang telah lulus dari perguruan tinggi kedokteran dan sedang dalam proses pelatihan klinis lanjutan di rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya.

 

Ia mengungkapkan, dari hasil keterangan beberapa saksi, tenaga medis yang terlibat proses persalinan tersebut sudah mengetahui bahwa posisi bayi saat itu sungsang.

 

Terkait apakah rumah sakit sudah menawarkan opsi untuk dilakukan operasi sesar atau langsung dilakukan penanganan persalinan secara normal, pihaknya masih melakukan penyelidikan. termasuk apakah bayinya masih hidup atau sudah meninggal saat persalinan.

 

“Kami masih melakukan penyelidikan apakah rumah sakit sudah menawarkan opsi untuk dilakukan operasi sesar atau langsung dilakukan penanganan persalinan secara normal, ” pungkasnya.

 

Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store

Pos terkait