Masuk Top 45 dan 15 Nominasi Sinovik 2022, Bupati HSS Persentasi Dihadapan Tim Penulis

PERSENTASI- Bupati HSS Achmad Fikry mempresentasikan dua inovasi daerah dihadapan Tim Panel Independen Kompetisi Sinovik 2022.(Kominfo) (kalselpos.com)

Kandangan, kalselpos.com– Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS) Achmad Fikry mempresentasikan dua inovasi Gerakan Pembangunan Bersama Berkelanjutan Seribu Sarana Air Minum Sehat dan Sanitasi (Gebrak Sehati) dan Program Rumah Sejahtera (PRS) dihadapan Tim Panel Independen Kompetisi Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) 2022, yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Senin (11/7) secara virtual.

 

Bacaan Lainnya

Dua inovasi daerah Gebrak Sehati dan PRS yang dipresentasikan Bupati Fikry ini masuk menjadi nominator Top 45 dan 15 Sinovik 2022.

Gebrak Sehati adalah program penyediaan sanitasi bagi masyarakat miskin di HSS sejak tahun 2019, yang bertujuan untuk memberikan layanan sanitasi bagi masyarakat kurang beruntung secara bertahap, dan pasti mendapatkan fasilitasi air bersih dan sanitasi.

Sementara inovasi PRS merupakan inovasi lanjutan yang sudah masuk di Top 45 dan sekarang sudah bertengger di Top 15 dan akan bersaing lagi menuju Top 5 Sinovik.

Keunikan dari inovasi PRS ini, adalah memodifikasi program Rutilahu dari Kementerian Sosial dan BSPS dari Kementrian PUPR.

Dimana kekhususan dari program PRS adalah bersifat parsial dan tersebar secara geografis, jumlah besar dengan target mencapai 500 buah pertahun, dan keluarga yang mendapat PRS sesuai kebutuhan keluarga miskin tersebut.

Tim Panel Independen, Sri Haruti Indah Suksmaningsih, mengatakan inovasil Gebrak Sehati yang paling esensial bagi masyarakat, namun yang paling menarik adalah pembuatan WC dengan penggunaan teknologi tepat guna, hasil dari inovasi masyarakat setempat. “Pembuatan WC menggunakan teknologi tepat guna ini sangat menarik,” kata Sri.

Sementara itu, Tim Panel Independen, Siti Zuhro, menanyakan inovasi PRS keterkaitan peningkatan ekonomi dan sandang dalam program PRS. ” Dengan inovasi papan rumah yang layak huni, apakah juga berpengaruh dengan pangan dan sandang,” ujar Siti Zuhro kepada Bupati Fikry.

Menjawab itu, Bupati HSS Achmad Fikry menjelaskan beda program PRS dengan bedah rumah adalah tidak hanya sekedar papan saja, tapi penerima program akan di intervensi dengan berbagai program.

“Jika di dalam rumah tersebut terdapat orang yang masih produktif, maka akan diintervensi dengan bantuan permodalan,” ujarnya.

Menurut Bupati, bantuan yang diberikan seperti Usaha Ekonomi Produktif (UEP), jika ada lansia maka akan diluncurkan program Jaminan Hidup (Jadup), ditambah jika ada anak usia sekolah dalam rumah tersebut maka akan dibantu dengan program PKH.

“Dengan usaha melalui program intervensi, maka pendapatan mereka akan bertambah, sehingga sandang dan pangan bisa terpenuhi,” jelas Bupati Fikry.

Berita lainnya Instal Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait