1. Ketua YLK Kalsel : “Biaya Rapid melebihi tiket Pesawat”. 2.Tambah 123 lagi, positif Covid jadi 3.818. 3. 12 Nakes di Tanjung juga ‘terpapar’ Corona. 4. Alalak Utara ‘diamuk’ Api, satu Relawan Gugur.

Epaper Kalselpos - 1179 Edisi Kamis 9 Juli 2020
Epaper Kalselpos – 1179 Edisi Kamis 9 Juli 2020

Ketua YLK Kalsel : 

“Biaya Rapid melebihi tiket Pesawat”

BANJARMASIN, K.Pos – Ketua Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Kalsel, Dr H Ahmad Murjani M.Kes SH MH, menyebutkan jika biaya rapid test dianggap terlalu mahal, lantaran berkisar antara Rp400 ribu hingga Rp500 ribu. “Ini jelas memberatkan masyarakat,” ucapnya.

Karenanya, dia meminta pemberlakuan kewajiban menjalani rapid test bagi masyarakat yang akan bepergian menggunakan jasa transportasi, baik darat, laut dan udara, itu agar dicabut. 

Bacaan Lainnya

“Ini beban bagi masyarakat yang dipaksakan. Jelas tidak manusiawi. Terlalu nampak dugaan dijadikan ‘ladang bisnis’ semata, dengan memanfaatkan situasi dan kondisi pandemi Covid-19,” ucapnya, Rabu (8/7) kemarin, kepada Kalsel Pos.

Dengan kewajiban terkesan dipaksakan tersebut, mau tidak mau, suka tidak suka, masyarakat harus memenuhi. Dari awal diterapkannya wajib rapid test ini, biaya yang dikeluarkan melebihi harga tiket pesawat. “Dan ini tidak bisa dibiarkan berlarut – larut. Di sinilah peran pemerintah, yang harus hadir mengatur regulasi,” tegasnya.

Artinya standarisasi biaya yang terukur serta urgensinya, hubungan manfaatnya kepada seseorang. Karena itu, baiknya pemerintah cabut saja aturan rapid test ini, sebut Murjani yang juga pemerhati kebijakan publik dan pemerintahan itu.

Menurutnya, kondisi ini harus cepat diambil kebijakan, jangan menambah rakyat yang susah di tengah perekonomian sedang sulit. “Ini sama saja pemaksaan, sehingga bukan rahasia umum lagi, pemeriksaan itu diduga dijadikan ‘ladang bisnis’ guna mencari keuntungan sebanyak-banyaknya.

Untuk itu unit pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, baik itu milik pemerintah dan swasta, maupun layanan laboratorium swasta, jangan sampai ikut bermain, sebab rawan pelanggaran hukum, ucapnya.

Rasio biaya pemeriksaan rapid test, misalnya Rp90.000 sampai Rp100.000, sudah ada menghasilkan keuntungan dan dinilai sebagai tingkat kewajaran terukur, sebutnya.

Perlu juga masyarakat mengetahui, apakah pemeriksaan rapid test ini sebagai bentuk instrumen untuk mengetahui seseorang terpapar Covid- 19 atau tidak. Atau hanya untuk mengetahui ‘Imun’ tubuh saja, poinnya adalah sejauhmana manfaat nya untuk seseorang. “Saya menyarankan perlu kajian mendalam yang strategis lagi terkait  pemeriksaan rapid test ini. Kalau memang memberatkan masyarakat, ya hentikan saja,” pungkas Ahmad Murjani. (dik)

 

Tambah 123 lagi, positif Covid jadi 3.818

BANJARMASIN, K.Pos – Warga Kalsel yang positif Covid-19 terus bertambah. Alih-alih melandai, penyebaran virus asal Wuhan Cina, itu malah makin mengkhawatirkan. Terlebih, sepanjang Rabu (8/7) kemarin, tercatat 123 orang warga Banua kembali dinyatakan positif, sehingga total menjadi sebanyak 3.818 kasus.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kalsel, Muhammad Muslim menyebutkan, 123 yang positif hari ini masing – masing berasal dari Tanah Laut delapan kasus, Barito Kuala dua kasus, Hulu Sungai Selatan enam kasus, Hulu Sungai Tengah satu kasus, Tabalong 33, Balangan 51 dan Kota Banjarmasin sebanyak 19 kasus.

Sedangkan total yang menjalani perawatan, sampai Rabu petang, sebanyak 2.470 pasien. ODP 734, PDP 386 dan yang meninggal 209 kasus.

Sekalipun demikian, Gugus Tugas juga menyebutkan jika angka kesembuhan pasien positif Covid juga bertambah. Tentu saja ini sangat menggembirakan, sebab sepanjang Rabu, ada sebanyak 53 warga Kalsel dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Menurut Muhammad Muslim, 53 yang sembuh hari ini berasal dari RSUD Ulin dua orang, karantina khusus Banjarbaru 15, Batola 10, Kotabaru sembilan, HST empat, Tanah Bumbu enam dan Balangan tujuh orang. “Jadi, jumlah total yang sembuh sebanyak 1.139 kasus,” bebernya.(ans)

 

12 Nakes di Tanjung juga ‘terpapar’ Corona

TANJUNG, K.Pos – Penambahan warga positif Covid-19 di Kabupaten Tabalong, Rabu (8/7) kemarin, menjadi angka penambahan tertinggi selama ini. Tercatat dari data Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Tabalong, warga yang positif bertambah sebanyak 33 orang.

Dari 33 orang yang positif, itu ternyata 12 di antaranya adalah tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Rumah Sakit H Badaruddin Maburai, Tanjung serta sejumlah Puskesmas di kabupaten tersebut.

Kasus ini menyusul Banjarmasin, di mana sejumlah nakes-nya yang bertugas di RS Sultan Suriansyah, terpapar virus Corona. 

Juru bicara GTPP Covid-19 Tabalong, dr Taufiqurrahman Hamdie mengaku, semua pasien positif tersebut merupakan hasil PCR Rumah Sakit Pertamina Tanjung (RSPT). “Ini data dari PCR RSPT dari 91 swab didapatkan positif 30 orang sedangkan tiga dari klinik swasta,”ujarnya, kepada wartawan, Rabu, di Tanjung.

Sementara, sisanya 58 orang dinyatakan negatif. “Jadi hanya sekitar 30 persen,” tandasnya.

Penambahan positif Covid-19 kali ini didominasi Kecamatan Kelua sebanyak 12 orang dan Murung Pudak 11  orang. 

Sedang, dari update data Covid-19 Kalsel menyebutkan, total 151 positif di Kabupaten Tabalong, dengan rincian 98 dalam perawatan, sembuh 48 dan meninggal lima orang, sedangkan ODP 39 orang serta PDP 13 orang. (ali)

 

Alalak Utara ‘diamuk’ Api, satu Relawan Gugur 

BANJARMASIN, K.Pos – Kebakaran besar kembali melanda wilayah Alalak tepatnya di Jalan Alalak Utara, RT 11 dan 12 Kecamatan Benjarmasin Utara, pada Rabu (8/7) dini hari.  Sebanyak 15 rumah luluh lantak serta satu orang relawan gugur saat akan menuju lokasi kebakaran.

Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 00.30 Wita itu, setidaknya melumat belasan rumah yang berdekatan dengan Pondok Pesantren (Ponpes) Shirotuth Thalibin Alalak Banjarmasin. 

Bahruddin, salah satu korban kebakaran mengaku tak mampu menyelamatkan satu pun harta bendanya. “Tadi saya sudah mau tidur, melihat kobaran api, langsung lari menyelamatkan ibu saya,” paparnya. 

Material rumah yang rata-rata terbuat dari kayu itu membuat ‘si jago merah’ dengan mudah melahap hingga menyisakan puing.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, HM Hilmi melaporkan, jumlah rumah yang terbakar sebanyak 15 unit. “Berdasarkan data, dalam musibah ini telah menghanguskan 15 buah rumah, di mana ada 12 kepala keluarga dan 45 jiwa, dengan total kerugian materil sekitar Rp2,5 miliar,” ucapnya.

Helmi menyebut pihaknya juga akan mendirikan dapur umum Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Banjarmasin. Hingga berita ini turunkan belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran.

Dalam kejadian, dilaporkan satu orang relawan barisan pemadam kebakaran (BPK) mengalami insiden tragis yaitu  kecelakaan Jalan Sungai Miai Banjarmasin, saat hendak menuju lokasi kejadian untuk membantu memadamkan api.

Ironisnya, relawan itu tak sempat tertolong dan meninggal dunia ketika dalam perjalanan menuju RS Sakit Ansari Saleh Kota Banjarmasin.

Belum diketahui persis penyebab kebakaran yang langsung mendapat perhatian Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor itu. Kini pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan. (fze)

 

Pos terkait