Barito Belajar dari Kegagalan Portugal dan Italia

Syaiful Anwar(kalselpos.com)

Jelang Partai Terakhir Lawan Persib

Oleh : Jurnalis Senior Syaiful Anwar

Bacaan Lainnya

Masih ingat dengan nasib tragis dialami dua tim unggulan bertabur bintang, Portugal dan Italia di penyisihan piala dunia November 2021 lalu. Portugal yang diperkuat mega bintang, Ronaldo, hanya memerlukan hasil seri supaya lolos secara langsung ke Qatar. Di luar dugaan di partai terakhir Grup A Zona Eropa, Portugal tumbang 1-2 atas Serbia.

Kekalahan menyakitkan tersebut, membuat Ronaldo dan kawan-kawan harus melakukan pertandingan play off melawan Turki. Untungnya di partai play off, Portugal, Jumat dinihari menang 3-1 atas Turki dan masih ada asa lolos ke piala dunia, walau pun haru melakukan beberapa pertandingan lagi.

Namun, nasib tragis dialami juara 4 kali Piala Dunia, Italia. Disaat tim asuhan Roberto Mancini ini di penyisihan piala dunia Zona Eropa Grup C memerlukan kemenamgan saat bertandang ke Irlandia Utara, ternyata hanya bermain imbang 0-0. Mimpi tampil secara langsung ke piala dunia pun pupus sudah. Sama dengan Portuga, tim Italia melakukan pertandingan play off menghadapi Makedonia Utara, Jumat (25/3/2022) dinihari.

Nasib kurang beruntung kembali diterima juara Eropa 2020 ini. Tim Gli Azzurri di pertandingan play off secara mengejutkan tumbang 0-1 atas Makedonia Utara. Kekalahan ini mengulang kegagalan tahun 2018, juga tersingkir di play off Piala Dunia.

Kegagalan Portugal dan Italia merupakan pembelajaran berharga buat tim Barito Putera yang akan pertandingan terakhir Kompetisi Liga 1 melawan Persib Bandung, tanggal 29 Mei 2022.

Apa hubungannya antara Portugal dan Italia dengan Barito? Pasti ada dong, karena Barito ingin bertahan di Liga 1 musim kompetisi tahun 2022/2023 hanya membutuhkan hasil seri. Kalau kalah, dan saingannya Persipura menang atas Persita Tangerang di partai terakhir, tim Laskar Antasari lah yang terdegradasi di Liga 2.

Barito saat ini memperoleh poin 35 dari 33 kali main setelah Kamis sore menang atas Persita Tangerang 2-0, sedangkan Persipuran menguntit dengan 33 poin usai menundukkan PSIS Semarang 4-0.

Apabilla Barito seri, poinnya 36. Walau pun Persipura menang, poin nya sama 36 tapi selisih gol dan head to head tim Laskar Antasari lebih, menang dua kali atas saingannya itu. Barito memasukan 40 dan kemasukan 48 (minus 8), sedangkan Persipura memasukkan 33 dan kemasukkan 47 (minus 14).
Namun, bila Rizki Pora dan kawan-kawan kalah, dan Persipura menang, Barito yang terdegrasi. Ini pasti tak diharapkan fans tim Seribu Sungai.

Tidak ada jalan lain, Barito harus memenangkan pertandingan atau minimal seri melawan Persib Bandung. Walau pun di atas kertas Persib bertabur pemain bintang dan menempati posis kedua Liga Indonesia 1 lebih kuat. Bola itu bundar dan segala kemungkinan bisa saja terjadi, asal Rahmat Darmawan pas memasang strategi dan motivasi pemain kuat untuk memenangkan pertandingan, bukan mustahil meraih angka penuh.

Itulah sudah dibuktikan Makedonia Utara yang kualitasnya jauh di atas Italia, bisa menumbangkan juara empat kali Piala dunia tahun 2006, 1982, 1938 dan 1934.

Berdasarkan pengamatan selama ini, RD beberapa kali memasang pemain yang sudah ‘dimakan’ usia sejak menit awal secara bersamaan seperti Rizki Pora, Guy Junior atau Maitimo bahkan Yoo Hyun Koo di lini tengah. Di posisi striker, RD memang tidak ada pilihan harus memasang Rafael Silva dengan tubuh gempal, sehingga mengurangi kelincahannya walau pun memiliki naluri mencetak gol lumayan bagus.

Rafael yang cukup sering turun jauh ke belakang membantu pertahanan, sering tak bisa lagi balik ke depan saat melakukan serangan balik. Bruno pun harus rela bertarung seorang diri menghadapi kepungan tiga hingga lima pemain lawan dan akhirnya melakukan tendangan spekulasi jarak jauh.

Lawan Barito kali ini, Persib Bandung lebih bagus dibanding tim-tim sebelumnya. Selain saat ini merupakan tim papan atas, posisi kedua, Persib memiliki pemain punya kecepatan tinggi menerobos pertahanan Barito seperti Febri Heriyadi, Henhen Herdiana serta punya pengatur serangan atau play maker cukup bagus Mark Klok ditunjang striker mumpuni David da Silva maupun Ezra Walian, ini sangat berbahaya bagi pertahanan Barito yang begitu ‘rapuh’.

Supaya lini tengah cukup kokoh, tak ada jalan bagi RD memasang pemain gelandang muda yang punya mobilitas tinggi untuk bisa bertarung lini tengah. Bila mampu merebut bola, dengan tenaga masih muda seperti Buyung Ismu, Ambrizal Umanailo, dan Beni Oktovianto bisa mensupport Bruno Matos dan Ravael Silva menerobos pertahanan Persib yang dikawal Victor Igbonefo dkk.

Di tengah, Barito memerlukan pemain berpengalaman seperti Rizki Pora atau Raphael Maitimo sebagai penyeimbang di tengah, namun sangat riskan memasang secara bersamaan. Pemain asing lainnya, kaya Kim Jin Sung, Yoo Hyun Koo dan Guy Junior lebih ditepikan menghadapi Persib. Berdasarkan grafik permainan di partai sebelumnya, ketiga pemain ini kedodoran dalam segi fisik dan tak mampu memotong bola alias kebingungan di lapangan.

Harus diakui dengan materi yang cukup jomblang antara pemain inti dan pelapis, memang cukup sulit bagi RD memasang pemain melawan. Diharapkan dengan pengalaman RD segudang, sebagai pelatih berbagai klub hingga Timnas, mampu meracik tim Barito yang mumpuni di partai pamungkas

Fans Barito juga sangat berharap, pemain jangkar Renan Alves serta Bruno, Bayu Pradana dan kiper Riyandi kembali tampil on fire seperti di partai-sebelumnya untuk membangkitkan motivasi pemain lainnya untuk minimal menahan seri atau imbang.

Bisa bertahan di Liga 1 bagi pendukung dan masyarakat Kalsel dianggap ‘melebihi’ juara Liga 1. Karena Barito merupakan tim kebanggaan Urang Banjar sekaligus bisa melaksanakan amanah almarhum H Leman.

Selamat berjuang Renan dan kawan-kawan. Sukses selalu Barito, tim kebangggaan Urang Banua. (Banjarmasin, 25 Maret 2022)

Pertandingan Terakhir 29 Maret
– Barito Putera Vs Persib Bandung
– Persipura vs Persita Tangerang

Berita lainnya Instal Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait