Sampit,kalselpos.com – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor mengapresiasi kinerja panitia Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) yang ke-55 dan Festival Seni Qasidah (FSQ) tingkat Kabupaten Kotim tahun 2024 di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.
Saat membuka kegiatan pada Minggu (7/7/2024) malam, Halikinnor mengaku bangga melihat acara berlangsung lancar dan meriah. Dia berharap acara terus berjalan lancar hingga penutupan nantinya.
“Saya selaku Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur sangat mengapresiasi keberanian dan kesiapan panitia MTQ Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, karena tanpa keberatan, siap menerima tugas mulia ini sebagai tuan rumah MTQ tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur ke-55 tahun 2024,” kata Halikinnor.
Dijelaskannya, diselenggarakannya MTQ tingkat Kabupaten Kotim ke-55 pada tahun ini adalah hasil konsultasi daerah dari seluruh LPTQ 17 kecamatan di Kabupaten Kotim pada saat MTQ di Kecamatan Parenggean tahun lalu.
Persiapan dari Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dinilai cukup matang. Halikinnor mengaku bangga menyaksikan antusiasme masyarakat Mentaya Hilir Selatan yang sangat tinggi dari masa persiapan hingga pelaksanaan rangkaian acara MTQ.
Dirinya atas nama Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada camat Mentaya Hilir Selatan berserta jajarannya, selaku panitia pelaksana dan seluruh masyarakat Kecamatan Mentaya Hilir s
Selatan yang telah bekerja keras sehingga dapat terlaksana kegiatan MTQ ke 55 dan FSQ tingkat Kabupaten Kotawaringin Timur tahun 2024 ini.
Halikinnor juga mengucapkan selamat datang kepada para qori dan qoriah, para hafizh dan hafizhah, para mufassir dan mufassirah serta peserta pestival qasidah rebana terbaik dari masing-masing kecamatan.
Menurutnya, keluhuran nilai ajaran Al Qur’an perlu ditumbukembangkan melalui proses pendidikan baik formal maupun informal, termasuk diantaranya melalui musabaqah Al Qur’an dalam berbagai cabang keilmuan Al Qur’an yang diselenggarakan secara berjenjang hingga tingkat internasional.
“Sungguh keliru apabila pelaksanaan MTQ hanya dipahami dari sisi kegiatan syiar keagamaan, tanpa mampu memaknai lebih komprehensif,” timpalnya.
Menurur Halikinnor, pemahaman dan kesadaran perlu dibangun dalam nurani dan pikiran setiap masyarakat, sehingga kegiatan MTQ tidak hanya disikapi sebagai kegiatan rutinitas seremonial semata, tetapi mampu menjadi momentum strategis mewarnai pelaksanaan pembangunan dan perilaku kehidupan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dengan nilai-nilai qurani.
Terkait prestasi, sebagaimana diketahui, dalam setiap pelaksanaan MTQ, STQ dan FSQ tingkat Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Kotim telah dikenal memiliki kafilah yang cukup diperhitungkan.
Hal ini tentu tidak terlepas dari kesungguhan pemerintah daerah serta keterlibatan dan peran serta instansi dan lembaga terkait dalam pengembangan pembinaan seni baca Al Qur’an dan seni qasidah yakni LPTQ dan Lasqi di tingkat kecamatan maupun Kabupaten Kotim.
Untuk itu, dia berharap seluruh dewan hakim, juri, dan panitera menjalankan tugas dengan baik serta dapat memberikan penilaian objektif dan jujur serta menjunjung sportivitas dan berpihak kepada kebenaran dan amanah.
Dewan hakim merupakan orang-orang yang terpilih berdasarkan kualitas keilmuan dan pengalaman yang baik. Oleh karena itu, ajang MTQ dan FSQ ini tidak saja mengukur kualitas peserta, tetapi juga akan menguji kemampuan dewan hakim dalam memilih juara yang terbaik.
Kepada panitia pelaksana, baik panitia kabupaten maupun panitia kecamatan, Halikinnor mengucapkan terima kasih atas kerja kerasnya, sehingga kegiatan ini dapat terselenggara dengan baik.
“Semoga MTQ dan FSQ dapat membawa manfaat dan maslahat, dalam upaya kita mengaktualisasikan ajaran Islam secara damai di tanah air. Bagi yang akan keluar sebagai pemenang, siapkan diri anda untuk menghadapi MTQ tingkat provinsi nantinya,” pungkas Halikinnor.
Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store
