Farmasi swasta transfer teknologi pengembangan vaksin di Indonesia

Ini pemaparan Kepala BPOM RI Penny K Lukito tentang farmasi .(ist)(kalselpos.com)

Jakarta, kalselpos.com – Pemerintah membuka industri farmasi swasta yang akan mendampingi industri farmasi BUMN PT Bio Farma dalam pengembangan vaksin Covid-19.

Hal demikian disampaikan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito. “Kandidat industri farmasi swasta yang akan mendampingi uji klinik vaksin Covid-19 dengan berbagai platform bersama Bio Farma di antaranya PT Baylor Medical College yang saat ini sedang mengembangkan vaksin berbasis rekombinan protein subunit,” kata Lukito.

Bacaan Lainnya

Dia mengatakan, pengembangan vaksin itu paralel dengan pengembangan vaksin Merah Putih bersama dengan Lembaga Eijkman sedang dalam proses tahapan optimalisasi uji klinik fase 1, 2 dan 3 di Indonesia.

Sementara, Industri farmasi swasta lainnya adalah PT Etana Biotech bekerja sama dengan Walfax Abogen juga akan memproduksi vaksin berbasiskan mRNA yang pertama di Indonesia.

Kemudian selanjutnya, PT Biotis Pharmaceutical bekerja sama dengan Universitas Airlangga mengembangkan vaksin Merah Putih.

“Saat ini prosesnya sedang dalam tahap kedua dari uji praklinik. “Segera memasuki tahapan proses uji klinik. Diharapkan akan selesai bulan September 2021,” ujarnya.

Lukito menyampaikan dari tahap uji praklinik menuju uji klinik vaksin tersebut akan dimulai pada Oktober 2021 setelah BPOM memberikan sertifikat cara produksi obat yang baik untuk fasilitas produksi.

Industri farmasi swasta lainnya adalah Genexine Korea bekerja sama dengan PT Kalbe Farma yang sedang mengembangkan vaksin berplatform DNA pertama di Indonesia.

“Sementara ini sedang melakukan uji klinik fase 2 dan 3 dan akan ada teknologi transfer juga dengan PT Kalbe Farma,” ungkapnya

Lukito sebut sebanyak empat industri farmasi swasta mentransfer teknologi pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia melalui PT Bio Farma.

Penny K Lukito saat hadir dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI yang dipantau secara virtual dari Jakarta, Rabu (25/8) mengatakan, guna mendukung dan mendorong percepatan vaksinasi untuk kemandirian Indonesia, pihaknya terus melakukan pendampingan, pengembangan dan upaya untuk segera mendorong adanya transfer teknologi.

(Aplikasi Kalselpos.com)

Pos terkait