BANJARMASIN, Kalselpos.com – Sejak 1 Agustus kemarin, tarif terhadap penggunaan Bus Trans Banjarmasin mulai dekenakan biyaya.
Nantinya, pendapatan hasil Bus Trans Banjarmasin akan dimasukkan sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Banjarmasin.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarmasin, Slamet Begjo yang menyebut jika pembayaran diberlakukan secara non tunai.
“Pembayaran menggunakan Qris atau scan, ada beberapa kategori,” sebut Slamet, saat di wawancarai beberapa hari yang lalu.
Meski bertarif, ada pengecualian terhadap lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas yang tetap diberlakukan gratis.
“Untuk kategori masyarakat biasa itu Rp3 ribu dan mahasiswa atau pelajar itu Rp2 ribu,” katanya.
Slamet mengungkapkan, penetapan tarif ini sudah hendak diberlakukan sejak 2023 lalu. Namun, baru terlaksana pada Agustus 2024.
Selama ini, sebanyak 6.000 masyarakat Banjarmasin tercatat aktif menggunakan armada Bus Trans Banjarmasin.
“Kalau kita perhitungkan, itu bisa menambah PAD sebesar Rp250 juta per tahun. Sedangkan untuk 2024 ini sampai akhir tahun diperkirakan bisa mendapat Rp90 juta,” tandasnya.
Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store
