Kotabaru, kalselpos.com – Sekretaris Daerah Kotabaru Drs. H. Said Akhmad Assegaf, MM secara resmi membuka acara Rembuk Stunting 2024 yang diselenggarakan di Hotel Grand Surya, Senin (3/6/2024) pagi.
Tampak hadir di acara ini Kepala BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan Didy Ariadi, Bappeda Provinsi, Relawaty, Sonia, S, Hary Harkintas, Anwar Najib. Kepala SKPD lintas sektor dan para camat se-Kabupaten Kotabaru, Tim Pencegahan Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kotabaru, Koordinator Penyuluh KB, Satgas Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Kalimantan Selatan.
Dalam sambutan Bupati yang dibacakan Sekretaris Daerah H. Said Akmad menyampaikan, apresiasi kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kotabaru .
Sebab melalui kegiatan ini dapat semakin meningkatkan kesadaran dan kolaborasi terkait penanganan stunting.
“Semoga melalui acara ini rasa semangat dalam diri kita dan kompak, bersatu untuk menurunkan angka Stunting di Kabupaten Kotabaru,” harap Sekda.
Pihaknya juga menyampaikan, apresiasi dan terima kasih kepada seluruh anggota Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kotabaru atas peran dan komitmen mereka dalam upaya percepatan penurunan stunting
“Koordinasi Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten/Kota merupakan salah satu kegiatan operasional yang mengikutsertakan tim percepatan penurunan Stunting (TPPS) dan mitra kerja lainnya,” ucap Sekda H. Said Akhmad.
Sekda juga menekankan, hal ini juga sudah ditetapkan dalam keputusan Bupati nomor 441 tahun 2021 tentang pembentukan tim pencegahan dan percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Kotabaru yang memahami tugas, fungsi dan tujuannya.
“Melalui rembuk Stunting atau Rapat Koordinasi TPPS ini nantinya akan dilakukan penguatan perencanaan dan penganggaran, peningkatan kualitas pelaksanaan, pemantauan serta laporan peningkatan kapasitas sumber daya,” terangnya pula.
Sekda menekankan pentingnya pencegahan stunting melalui peningkatan pengetahuan dan kesadaran hidup sehat, penerapan gizi seimbang dan kebiasaan hidup bersih dan sehat.
“Dan tahun 2024 ini Kabupaten Kotabaru dapat menurunkan prevalensi Stunting sebesar 14% dimana data SSGI Tahun 2021 Prevalensinya masih sebesar 21,8% dan tahun 2023 turun menjadi 20,1%,” tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, aksi tim percepatan penurunan Stunting Kabupaten Kotabaru adalah penurunan pada desa lokasi dari 41 desa di tahun 2021, menurun menjadi 31 desa pada tahun 2022, dan 24 desa pada tahun 2023, sedangkan tahun ini mengalami penurunan menjadi 13 desa dari 198 dan 4 kelurahan se-Kabupaten Kotabaru.
“Penanganan spesifik untuk tahun 2024, berfokus pada bayi dan balita yang terindikasi Stunting berdasarkan EEPGM dan keluarga beresiko Stunting yang didalamnya terdapat calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca salin, bayi dan balita yang harus ditangani melalui pemberian makanan tambahan melalui Dinas Kesehatan,” tandasnya.
Sementara, kegiatan ini diisi diskusi bersama Nara sumber dari Kepala Assisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Drs. H. Minggu Basuki, M.AP, Assisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan H. Murdianto, Kepala Dinas Kesehatan Erwin Simanjuntak, SKM, M.AP. Kepala Bappeda Ir. Rurien Srihardjanti, MM dan Kepala Dinas PPPPAPPK Ir. Sri Sulistiyani, MPH.
Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store