Launching “Lantingkuu Batola”, Mujiyat berharap Angka Stunting di Batola Turun

Ket foto : Pj. Bupati Mujiyat,. S.Sn., M.Pd saat launching aplikasi LANTINGKUU BATOLA berlangsung di Aula Mufakat, Marabahan, Kamis (2/11/2023).

Marabahan,kalselpos.com– Pj. Bupati Barito Kuala Mujiyat,. S.Sn., M.Pd launching aplikasi “Lantingkuu Batola” (Lanjutkan Atasi Stunting ke Arah Maju Untuk Barito Kuala) di Aula Mufakat pada Kamis (2/11/2023).

Launching dihadiri oleh Forkopimda Batola, Sekretaris Daerah Ir. H. Zulkipli Yadi Noor, M.Sc. , Staf Ahli, kepala SKPD Barito Kuala, Camat, Kepala Puskesmas serta Kader Posyandu.

Bacaan Lainnya

Launching aplikasi LANTINGKUU BATOLA yang diinisiasi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika itu diapresiasi Pj.Bupati Batola langsung dan sampaikan ucapan terima kasih kepada Diskominfo dan SKPD serta organisasi Setda Batola.

Dengan adanya aplikasi tersebut diharapkan bisa mendukung percepatan penurunan stunting yang ada di Batola melalui ketepatan data penderita stunting dan penanganannya.

Diketahui angka stunting Kabupaten Batola tertinggi dari kabupaten kota di Kalimantan Selatan, dalam peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 mengenai percepatan penurunan stunting telah ditindaklanjuti dengan rembuk stunting bersama TPPS kabupaten dan kecamatan serta desa lokus stunting.

“Pemkab Batola yang telah bersama-sama merangkul seluruh SKPD untuk lakukan intervensi pencegahan dan penurunan stunting melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif guna menurunkan angka stunting,” ujar Mujiyat.

Mujiyat juga menyampaikan kerjasama seluruh pihak pada 30 desa lokus yang harus dilakukan percepatan penurunan stunting dengan mendayagunakan sumber daya pembangunan yang ada di desa masing – masing.

Menurutnya, kerjasama semua pihak sangat diperlukan menjadi satu kesatuan yang terintegrasi mulai dari SKPD, Camat, Kepala Desa, para pelaku usaha dan juga elemen masyarakat, karena status gizi dan kesehatan ibu dan anak merupakan penentu kualitas sumber daya manusia.

Dengan demikian, hal itu diperlukan dalam rangka menyiapkan generasi produktif yang berkompeten untuk menyambut bonus demografi 2030 nanti.

Mujiyat meminta kepada SKPD pengampu stunting agar memanfaatkan aplikasi Lantingkuu dengan sebaik-baiknya, juga melakukan update data penanganan stunting secara cepat dan tepat, agar permasalahan penanganan stunting diketahui secara dini dan dapat diselesaikan dengan segera.

“Ayo untuk saling berkolaborasi dan bersinergi dalam mendukung upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Batola, sehingga menjadi kabupaten yang bebas stunting,” ajaknya.

Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store

Pos terkait