Pertahanan Sipil Palestina Kewalahan Selamatkan Korban Pemboman Israel

Teks foto: Arsip - Umat Islam menghadiri salat Jumat pertama Ramadhan di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, pada 24 Maret 2023. (Foto: Ist/Antara)

kalselpos.com – Pertahanan Sipil Palestina (PCD) di Jalur Gaza pada Rabu (11/10) mengatakan tim mereka kewalahan untuk menyelamatkan korban akibat banyaknya rumah yang hancur akibat pemboman oleh Israel.

Dalam sebuah pernyataan CPD mengatakan banyak orang yang terjebak di bawah reruntuhan di sejumlah wilayah di Gaza akibat serangan udara intensif.

Bacaan Lainnya

Pernyataan itu juga menyebutkan tim tersebut tidak memiliki peralatan memadai untuk bekerja secara efektif.

Pernyataan itu mencatat ada kemungkinan peningkatan jumlah korban tewas karena intervensi mendesak tidak dapat dilakukan terhadap puing-puing rumah yang hancur.

Pada Sabtu (7/10), kelompok Hamas Palestina meluncurkan Operasi Badai Al-Aqsa melawan Israel dengan menembakkan roket-roket dan menyusup ke Israel melalui darat, laut dan udara. Disebutkan serangan kejutan itu sebagai balasan atas penerobosan ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan pemukim terhadap warga Palestina.

Sebagai balasan, militer Israel meluncurkan Operasi Pedang Besi melawan Hamas di Jalur Gaza.

Hingga Selasa, jumlah korban jiwa Palestina yang tewas oleh pasukan Israel mencapai 900, termasuk 260 anak-anak dan 200 wanita, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza. Dilaporkan juga jumlah korban luka mencapai 4.500 orang.

Sementara Kementerian Kesehatan Israel menyatakan 1.200 warga Israel tewas dan 2.806 lainnya mengalami luka dalam pertempuran.

Selain itu Israel memutus pasokan air dan listrik ke Gaza, sehingga memperburuk situasi kemanusiaan di daerah kantong yang diblokade tersebut.

Jalur Gaza yang menjadi rumah hampir 2,2 juta orang sudah terguncang di bawah pengepungan Israel yang melumpuhkan sejak 2007.

Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store

Pos terkait