kalselpos.com – Pemerintah Malaysia akan perkuat agenda Nasional Malaysia Sehat (ANMS) dalam mendidik keluarga Malaysia untuk hidup dengan virus Covid-19.
Hal demikian disampaikan
Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob. Menurutnya kita harus tetap memegang kendali semua risiko Covid-19 dan mengadopsi norma baru dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu dia bentuk kabinet dari kombinasi kalangan berpengalaman.
Dia meyakini bisa membantu negara menghidupkan kembali perekonomian dengan mendukung wirausahawan, memfasilitasi bisnis, dan merevitalisasi kegiatan perekonomian serta meningkatkan kepercayaan investor.
Dikatakannya, untuk menjawab tantangan saat ini, kabinet perlu berorientasi pada hasil berdasarkan tiga prinsip, yakni peka terhadap kebutuhan saat ini, bertanggung jawab dan dapat dipercaya dan mengembalikan kepercayaan rakyat.
Ismail mengatakan, jajaran Kabinet juga mengambil pendekatan baru yang lebih terbuka dengan merayu aspirasi Keluarga Malaysia melalui pengiriman layanan dan informasi yang lebih efisien.
Saat ini penyebaran Covid-19 secara global dan dalam negara juga memiliki dampak langsung terhadap pertumbuhan dan permintaan ekonomi lokal. “Saya juga mengakui situasi perekonomian negara perlu segera dipulihkan,” katanya.
Ismail pada Jumat 27/8 mengumumkan susunan kabinet pemerintahannya di Kantor Perdana Menteri Perdana Putra, Putrajaya.
“Untuk susunan itu sudah disetujui Raja Malaysia Sultan Abdullah,” ungkapnya.
Dia saat mengumumkan susunan para menteri dan wakil menteri Ismail Sabri didampingi Kepala Sekretariat Negara Mohd Zuki.
“Kabinet yang dibentuk hari ini adalah tim manajemen yang akan bekerja dengan masyarakat,” katanya.
Menurutnya, Kabinet ini perlu bertindak cepat dan terintegrasi dalam upaya membebaskan Malaysia dari ancaman pandemi Covid-19, gejolak ekonomi serta gejolak politik.
Ismail mengatakan publik tahu dirinya menerima pemerintahan ini di kondisi sementara dengan demikian pembentukan kabinet ini adalah formulasi asli berdasarkan situasi saat ini, untuk menjaga stabilitas dan keselamatan Keluarga Malaysia lebih banyak dari segalanya.
“Saya mengakui bahwa kita berada dalam situasi pahit sebagai akibat dari pandemi COVID-19, krisis ekonomi dan diperparah oleh ketidakstabilan politik negara,” katanya.
Berdasarkan perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) manusia akan hidup dengan COVID-19 sebagai endemik, yaitu permanen dan parsial dari kehidupan manusia.
“Dunia mencatat munculnya variant of concern (VOC) lebih agresif dan catatan di seluruh dunia menunjukkan mereka yang telah divaksin masih dapat terinfeksi COVID-19,” katanya.