Basmi Hama Tungro, Boleh Bakar Lahan Secara Parsial

Lahan pertanian yang penuh semak belukar tanpa dibersihkan usai panen.(anas aliando)
-Basmi Hama Tungro, Boleh Bakar Lahan Secara Parsial

Banjarbaru, kalselpos.com – Meskipun tak terlalu mempengaruhi hasil produksi padi, membasmi hama tungro di Kalsel menjadi program prioritas insan pertanian di Kalsel tahun 2023.

 

Bacaan Lainnya

“Kita bergerak bersama untuk membasmi hama tungro di Kalsel. Semua unsur kita libatkan terutama insan pertanian dari provinsi, kota hingga kabupaten. Dengan berkolaborasi, kita meyakini hama tungro bisa kita kendalikan penuh,” ujar Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Kalsel, Syamsir Rahman kepada Kalsel Pos, Selasa (7/2/2023).

 

Dia utarakan, membasmi tungro selain dengan cara lama yaitu menggunakan insektisida, juga dilakukan dengan cara baru yakni membersihkan lahan pasca panen. “Selama ini usai panen lahan dibiarkan saja tanpa dibersihkan. Padahal di batang padi itulah hama tungro masih bersarang. Contoh nyata bisa kita lihat dari petani yang ada di Sumatera Barat, lahan pertanian mereka selalu bersih dan terjaga sehingga minim sekali serangan hama,” bebernya.

 

Syamsir pun meminta kepada para petani untuk tidak malas-malasan usai panen. Gerakan pembersihan lahan segera dilakukan secara masif. Begitu pula kepada para penyuluh pertanian lapangan (PPL) harus terus turun ke lapangan memberikan edukasi kepada petani dengan benar dan sungguh-sungguh agar di tahun 2023 hama tungro di Kalsel bisa terkendali sepenuhnya.

 

Soal cara lama yang kerap dilakukan petani dalam membasmi hama tungro dengan melakukan pembakaran lahan, Syamsir sama sekali tidak keberatan. Bahkan dia sangat mendukung cara tersebut. Hanya saja dia ingatkan agar membakar sedikit demi sedikit atau secara parsial bukan secara sporadis yang tentunya akan berdampak pada kesehatan karena asap yang ditimbulkan.

 

“Bupati bisa saja bikin Perbup. Petani boleh saja membakar lahan miliknya sedikit demi sedikit. Yang paling penting harus dijaga agar tidak menimbulkan kebakaran lahan yang besar sehingga bisa membahayakan kesehatan,” cetusnya.

 

Untuk produksi padi Kalsel tahun 2022 memang sedikit berkurang akibat bencana banjir dan sedikit serangan hama tungro. Ada tiga kabupaten yang lahan pertaniannya terendam banjir dan sebagian kecil terkena serangan tungro yakni Banjar, Batola dan Tanah Laut.

 

“Produk padi kita tahun 2022 sebesar 875 ribu ton, berkurang dari target kita yang 1 juta ton. Ini akibat anomali cuaca ekstrem dan sedikit serangan tungro.  Tahun 2023 ini kita kembali mematok target produksi padi di angka 1,1 juta ton dan kita optimis target itu akan tercapai,” jelasnya.

 

Selain konsen basmi tungro, satu trobosan brilian kini terus digalakkan Kalsel untuk menggenjot produksi padi dengan menggunakan sistem padi apung. Padi di tanam di atas rakit di lahan rawa yang selalu tergenang air terutama di daerah rawa abadi yang ada di Kabupaten HSU, HST dan HSS.

 

“Produksi padi Kalsel terus kita tingkatkan karena Kalsel di gadang – gadang sebagai penyangga pangan untuk IKN di Kaltim. Tentunya kesejahteraan petani kita diharapkan akan semakin meningkat,” tutupnya.

 

Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store

 

 

Pos terkait