KOTABARU, kalselpos.com -Pembinaan kemandirian di Lapas Kelas II A Kotabaru terus mengalami peningkatan. Ada beberapa bentuk kegiatan pembinaan kemandirian yang dilaksanakan mulai dari membuat kain sasirangan, telur asin, cetak batako, meubeler, tas dan dompet berbahan sasirangan hingga pertanian. Salah satu produk yang dihasilkan adalah Selada yang ditanam secara hidroponik oleh narapidana.
Dikatakan oleh Kalapas Kelas II A Kotabaru, Yosef Benyamin Yembise bahwa, dalam setiap minggunya Lapas Kotabaru memproduksi Selada yang selanjutnya di pasarkan ke masyarakat lewat mini market Winmart Kotabaru, mereka telah lama menjalin kerjasama dalam memasarkan produk warga binaan Lapas Kotabaru.
“Kita bersyukur, antusias warga binaan dalam mengikuti program pembinaan makin meningkat terbukti dengan meningkatnya produksi dari Lapas salah satunya adalah sayur selada,” tutur Kalapas berdarah Papua ini.
Dilanjutkan olehnya lagi, hasil dari penjualan produk warga binaan tersebut akan diarahkan untuk di tabung oleh narapidana lewat program Gernabung (Gerakan Narapidana Menabung) dimana Lapas Kotabaru telah menjalin kejasama dengan Bank BRI Cabang Kotabaru untuk membuka rekening danTabungan warga binaan.
Intinya, lanjutnya lagi, sebagian dari itu hasilnya akan disetor kepada negara lewat PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) sebagai wujud kontribusi warga biaan untuk negara.
“Tentu program itu memberikan edukasi yang baik kepada warga binaan,” tambahnya.
Salah seorang warga binaan menuturkan, dirinya sangat senang dengan berbagai program pembinaan yang dilaksanakan di Lapas Kotabaru. Walau berstatus narapidana dirinya dapat belajar bercocok tanam dan menabung untuk bekal hidupnya nanti setelah selesai menjalani pidana di Lapas Kotabaru.
“Dengan berbagai program yang dilaksanakan sudah barang tentu memberikan nilai positif bagi warga binaan, yang secara tidak langsung dapat meningkatkan sumber daya manusia,” kata Rudi bangga.
Sebagai informasi, lembaga pemasyarakatan bukan tempat penyiksaan namun lebih kepada sebuah lembaga pendidikan yang akan mempersiapkan warga binaan menjadi manusia mandiri. (ana)