Batulicin,kalselpos.com – Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) Ardiansyah S.Sos, MM menyatakan untuk dapat mengendalikan penambahan kasus Covid-19 dibutuhkan penurunun mobilitas diatas 30 persen disegala aktivitas.
Adapun, pada saat ini pemerintah daerah baik provinsi maupun Kabupaten Tanbu melakukan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diantaranya untuk menurunkan mobilitas dan menekan laju penyebaran covid-19. Namun, mobilitas masyarakat selama PPKM dinilai masih tetap tinggi. Hal itu bisa dilihat dari jumlah kasus Covid-19 yang ada di Tanbu.
“Berdasarkan update data pada tanggal 19 Agustus 2021 jumlah kasus Covid-19 di Tanbu belum melandai,” terang Ardiansyah, Sabtu (21/8) siang.
Untuk jumlah totalnya, kasus Covid-19 di Tanbu berdasarkan tabel resmi gugus Covid-19 pada tanggal 19 kemarin sebanyak 5.437 kasus, kemudian yang masih dalam perawatan 888 orang, sembuh 4.339 dan yang meninggal 210 orang (pasien).
Angka tersebut kata Ardiansyah belum melandai, dengan demikian tingkat mobiltas masyarakat di sebagian komunitas masih tinggi. Kemudian kesadaran masyarakat dalam menaati protokol kesehatan (Prokes) belum maksimal.
Sebelumnya ungkap Ardiansyah, Bupati Tanbu HM Zairullah Azhar pernah menegaskan, masyarakat terutama yang tergolong dalam komunitas di perusahaan secara umum harus menggurangi mobilitasnya. Begitu juga bagi para ASN tidak melakukan mobilitas keluar kota apalagi cuti bepergian.
Hal tersebut pernah disampaikan Bupati pada saat kegiatan di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Angsana kira kira 2 minggu yang lalu, mengingat pemberlakuan PPKM di Tanbu masuki level 3 menuju level 4.
“Untuk itu perlu sekali kesadaran dari semua pihak dalam menekan laju kasus Covid-19 di Tanbu. Masyarakat yang terbagi dalam beberapa komunitas seperti perdagangan, perusahaan, jasa dan lainnya termasuk ASN sendiri untuk lebih mengurangi mobilitas dan tetap menjalankan protokol kesehatan,” tandas Ardiansyah yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Tanbu ini.