Banjarmasin, kalselpos.com – Bahrudin alias Udin Palui mendatangi Ditreskrimum Polda Kalsel, Senin(21/12/2020) siang.
Dia menyerahkan surat permintaan penyelidikan secara adil dan transparan berimbang atas kasus penganiyaan terhadap dirinya yang diduga dilakukan oleh Sekda Tanah laut Dahnial Kifli pada saat dirinya bersama sejumlah tokoh LSM di Kalsel melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Tanah Laut 19 Oktober 2020.
Surat diterima oleh staf Ditreskrimum Polda Kalsel Christofel J, SH.
Selain surat dia juga menyerahkan novum baru berupa rekaman video dugaan penganiayaan oleh Sekda Tanah Laut Dahnial Kifli dalam bentuk Flashdisk disertai skrip dan vedio yang diperlambat.
Surat tersebut disampaikan, karena Bahrudin merasa tidak puas dengan surat pemberitahuan hasil penyelidikan yang disampaikan oleh Reskrimum Polda Kalsel kepada dirinya yang menyatakan bahwa pelaku penganiayaan setelah dilakukan gelar perkara bukan Dahnial Kifli, melainkan anggota Satpol PP bernama Firmansyah.
“Saya sampaikan flashdisk rekaman video Dahnial Kifli saat menendang tiang micropon. Kita tetap yakin yang melakukan penganiayaan itu pak Sekda Tanah Laut bukan Firmansyah,” ujar Bahrudin kepada kalselpos, Senin(21/12/2020).
Yang membuat Bahrudin bingung, dalam surat itu disebutkan, penyidik akan melakukan penghentian penyelidikan terhadap laporan yang dia laporkan.
“Kalau penyidik berkesimpulan yang melakukan penganiayaan itu adalah Firmansyah, saya sebagai pelapor minta supaya ditangkap dan ditahan,” cetusnya.
Namun demikian lanjut Bahrudin, Sekda Tanah Laut Dahnial Kifli juga tidak bisa lepas tanggungjawab secara hukum karena berpangkal dari olah dirinyalah yang akhirnya menyebabkan terjadinya kericuhan.
Bahrudin menegaskan, dirinya tidak pernah ada permasalahan dengan Firmansyah. “Jadi aneh saja kalau Firmansyah yang disebut melakukan penganiayaan. Mengingat berdasarkan saksi dan rekaman video sudah sangat jelas dan gamblang bahwa yang diduga menendang tiang microfon adalah Dahnial Kifli,” ujarnya.
Apalagi beber Bahrudin, kepada media, Sekda Tanah Laut Dahnial Kifli mengakui bahwa dirinyalah yang tertendang tiang microfon.
Bahrudin mengharapkan, kejadian ini sebagai pelajaran penting bagi pejabat agar tidak arogan dan semena-mena dalam menghadapi aspirasi masyarakat.
Pria kelahiran Haruyan Barabai ini menyatakan, dalam waktu dekat sejumlah tokoh LSM di Kalsel akan melakukan unjuk rasa besar-besaran di Polda Kalsel untuk menuntut kasus ini bisa diselesaikan dengan tuntas dan seadil-adilnya.
kalselpos.com: Berita Terkini, Kabar Terbaru Hari ini Banjarmasin Kalimantan Selatan dan Nasional
Download aplikasi kalselpos.com versi android kami di Play Store : Aplikasi Kalselpos.com
Penulis: Anas Aliando
Editor: Bambang CE