BANJARMASIN, kalselpos.com –
Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kota Banjarmasin, Arifin Noor meninjau warga yang mendapat bantuan bedah rumah yang dilakukan Kwartir Ranting (Kwarran) Pramuka Banjarmasin Utara, Senin (26/7/2024) siang.
Rumah warga yang mendapat bantuan itu terletak di Jalan Sungai Miai Dalam, Kelurahan Sungai Miai, Kecamatan Banjarmasin Utara.
Tentunya kegiatan sosial itu sangat diapresiasi Arifin karena telah peduli sesama terutama pada warga kecil.
“Kegiatan yang diinisiasi dari Kwarran Pramuka Banjarmasin Utara ini sangat kita apresiasi dan tentunya sebuah inovasi luar biasa,” ujar Arifin, kepada wartawan Kalselpos.com.
Menurut orang nomor dua di Kota Banjarmasin itu, inovasi ini merupakan hasil kunjungan ke Semarang beberapa waktu lalu yang ingin diterapkan di Kota Seribu Sungai nantinya.
Di samping itu, ia mengungkapkan dari Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin juga memiliki program bedah rumah. Contohnya Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Banjarmasin.
“Namun memang harus ada syarat yang dipenuhi. Jadi semoga kegiatan ini bisa membantu rumah yang tidak memenuhi syarat itu,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Kwarran Pramuka Banjarmasin Utara, Gusti Ikromi Akbar menambahkan, kegiatan bedah rumah ini perdana dilakukan pada warga Sungai Miai karena memang adanya laporan masuk.
“Saya mendapat laporan dari Kepala SDN Sungai Miai 2 Banjarmasin bahwa ada muridnya yang aktif Pramuka, namun tempat tinggalnya kondisinya sudah sangat tidak layak,” katanya.
Ikrom berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi kwarran kecamatan lainnya di Kota Banjarmasin.
Tentunya, kegiatan ini juga bisa menjadi pertimbangan Pemko Banjarmasin untuk melibatkan gerakan Pramuka dalam program sosial.
“Contohnya bedah rumah ini sehingga gerakan Pramuka semakin dirasakan kehadirannya di tengah-tengah masyarakat,” tutupnya.
Terpisah, Khairullah (64) mengaku sangat senang dengan adanya bantuan bedah rumah ini. Mengingat kondisi rumahnya sudah cukup memprihatikan.
Menurutnya, sudah sekitar 10 tahunan rumahnya itu mengalami reyot dan banyak bagian yang bolong. Belum lagi saat banjir lantai rumahnya tergenang.
Sebelumnya, diungkapkan Khairullah rumahnya pernah diusulkan dan dicek langsung untuk program bedah rumah dari Pemko Banjarmasin.
“Namun kendalanya rumah saya ini rumah warisan, dan itu tidak memenuhi persyaratan,” kata Khairullah kepada awak media.
Adapun sehari-hari dirinya bekerja hanya sebagai seorang tukang bangunan, dengan menghidupi lima orang anak seorang diri.
“Anak saya ada tujuh, dua sudah berkeluarga. Sementara Istri saya sudah meninggal dunia,” tuturnya.
Dengan kondisi ekonomi itu lanjutnya, untuk memenuhi kehidupan sehari-hari saja cukup sulit. Apalagi memperbaiki rumah.
Hingga mereka tetap bertahan tinggal di rumah kayu yang kondisi sudah reyot dan bolong-bolong sejak lama.
“Saya tinggal sejak kecil dari rumah yang layak hingga rusak, dan akhirnya mendapat bantuan perbaikan,” tandasnya.
Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store