Batulicin, kalselpos.com – Kurangnya stok cabai di pasaran dan melonjaknya harga komoditi barang tersebut, membuat warga masyarakat Tanah Bumbu (Tanbu) mengeluh dan merasa bingung, mengingat cabai salah satu kebutuhan ekstra makanan tiap harinya.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (Kadis Kumdagri) Tanbu Hamaluddin Tahir mengatakan, bahwa beberapa pekan terakhir stok cabai di Tanbu mulai menipis akibat faktor alam yang terjadi saat ini.
“Pertama pergantian dari musim panas ke hujan (banyak buah cabai busuk) dan faktor cuaca, yakni berpengaruh pada faktor transportasi laut,” terang Hamaluddin di Batulicin, (26/11/23) sore.
Ia menjelaskan, selama ini sebagai landasan untuk memenuhi kebutuhan cabai di Bumi Bersujud para pedagang lebih banyak mendatangkan dari Pulau Jawa dan Sulawesi.
“Akan tetapi lantaran cuaca tidak baik maka membuat pengiriman cabai ikut terhambat dan mengakibatkan ketersediaan cabai menjadi sedikit,” ujarnya.
Lebih lanjut lagi, berkurangnya ketersediaan cabai juga terpengaruh alam, yakni keringnya air dan ada serangan penyakit hal ini berakibat pada hasil panen atau produksi.
Saat ini sebut Hamaluddin, biasanya para pedagang rata-rata mendatangkan cabai dari luar Tanbu mencapai 16 ton per bulan, kini hanya mampu mendatangkan delapan ton per bulan, tentunya hal ini mempengaruhi ketersediaan barang juga.
Ketersediaan cabai rawit di seluruh pasar dan agen hingga saat ini diperkirakan hanya mencapai 10,15 ton, cabe merah besar mencapai 12,07 ton. Sedangkan kebutuhan konsumsi masyarakat terhadap cabai mencapai enam ton per hari.
“Kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan langkah-langkah dalam menanggulangi kelangkaan cabai di Tanbu dan juga selalu melakukan monitoring setiap pekan di seluruh pasar dan agen cabai untuk memastikan tidak ada ‘permainan’ terhadap pedagang nakal,”
ungkap Hamaluddin.
Disebutkannya, hasil monitoring yang dilakukan oleh Tim Satgas Pangan Tanbu, harga cabai di seluruh pasar mencapai Rp120.000 per kilogram. Beras medium bulog Rp11,500, daging ayam ras Rp28.000 per ekor, telur ayam ras Rp28.000 per rak, bawang merah Rp35.000 per kilogram.
Minyak goreng curah Rp13.000 per liter, gula pasir Rp16.000 per kilogram, bawang putih Rp40.000 per kilogram, daging sapi Rp160.000 per kilogram, tepung terigu Rp13.000, udang jenis tigr Rp70.000 ikan kembung Rp40.000, mie instan Rp3.000, tempe Rp18.000, tahu mentah Rp10.000.
Berdasarkan pantauan kalselpos.com untuk harga komodi lainnya di Tanbu masih relatif stabil, kecuali harga cabai naik secara signifikan hingga seratus persen dari harga sebelumnya.
Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store