Rantau, kalselpos.com – Momentum Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Jatuh pada 5 Juni, Pemerintah Kabupaten Tapin bersama PT Antang Gunung Meratus kembali menghijaukan lahan restorasi lahan rawa gelam Area Ekowisata Bekantan Lokbontar Desa Lawahan Kecamatan Tapin Selatan Kabupaten Tapin yang habis terbakar pada musim kemarau lalu. Rabu (7/6).
Kawasan Ekowisata Bekantan memiliki areal seluas 90 hektare sudah terlihat hijau dan satwa hewan bekantan sudah mulai bertambah populasinya dan hewan yang dilindungi sudah bisa beranak pinak walaupun hanya terlihat satu pasang bekantan dengan anaknya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab Tapin Nurdin mengatakan, masih dalam suasana memperingati hari lingkungan hidup sedunia tahun 2023, Pemerintah Daerah bersama PT Antang Gunung Meratus memperingatinya di Kawasan Ekowisata Bekantan dengan menanam sejumlah bibit pohon penghijauan, sekaligus memperkenalkan lebih jauh terhadap kawasan yang penting untuk populasi hewan Bekantan.
“Kawasan Ekowisata Bekantan ini sudah ditetapkan melalui SK Bupati Tapin tentang Ekowisata bekantan ini adalah kawasan penting untuk populasi bekantan, selanjutnya ini akan dijadikan Ekowisata Bekantan, “ujar Nurdin.
Ke depan nantinya pemerintah akan memberikan dukungan untuk akses ke lokasi ekowisata bekantan. Yakni membangun jalan sepanjang 12 kilometer dan saat ini sudah terbangun 6 kilometer.
“Ke depan pemerintah daerah akan membangunkan jalan utama untuk akses menuju ekowisata Bekantan Lokbontar Desa Lawahan, “ujarnya
Menurutnya Kawasan ekowisata ini sungguh luar biasa perkembangannya dan sudah kembali hijau tidak lagi gersang, jadi untuk Habitat Bekantan untuk hidup di Ekowisata ini, layak untuk kehidupannya, bahkan kata pengelola sudah ada berkembang biak dan beranak pinak.
“Ini wah sudah luar biasa perkembangannya, sejak terjadinya kebakaran beberapa tahun silam dan bekantanpun habis populasinya, sekarang sudah bisa dikatakan layak untuk kehidupan bekantan, bahkan sudah ada yang beranak pinak, “ujarnya.
Sementara Bupati Tapin diwakili Asmintum Fiqri Irmawan mengatakan, sungguh luar biasa perkembangan ekowisata bekantan Lokbontar Desa Lawahan Kab Tapin, setelah terjadinya Karhutla menjadi gersang dan kering kini sudah menghijau dan asri dan juga populasi Hewan Bekantan bertambah sebanyak 40 ekor.
“Dengan telah kembali menghijau tentunya kehidupan hewan bekantan ini dapat terlindungi dan terjaga dengan baik dan untuk generasi berikutnya bersama perusahaan tetap menjaga kelestarian alamnya dan terus dihijaukan, “katanya.
Karena semua yang menjadi kebutuhan makanan dan tempat berkembang biak sangat dikatakan sudah layak dan terlindungi dari hingar bingar.
Sementara Pjs Kepala Teknik Tambang PT AGM Sandy Sofian mengatakan, dibangunnya ekowisata Lokbuntar memang ide pihak perusahaan untuk membuat habitat asli primata unik asli Kalimantan Selatan. Khususnya di dekat perusahaan PT Antang Gunung Meratus merupakan habitat asli mereka sehingga kita lakukan konservasi.
“Area seluas 90 Hektare kita khususkan untuk habitat asli Bakantan sehingga lingkungan asli mereka tidak terganggu baik itu pertambangan maupun perumahan,” jelasnya.
Sudah hampir satu dekade konservasi ini pihaknya kelola dan kedepannya akan terus kembangkan, dan rencananya akan dibuka untuk umum sehingga area ini nantinya menjadi salah satu tempat wisata Kabupaten Tapin.
Adapun pohon yang ditanam adalah jenis pohon yang bisa tumbuh di lahan rawa gelam seperti bibit pohon pulantan dan bangkirai dan lain-lainnya.
Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store