Kalsel Kehilangan Maestro Penopengan Nini Erliani

Kiriman Putri Yunita - Almarhumah Nini Erliani (tengah)

Banjarmasin, kalselpos.com – Kalimantan Selatan kembalo kehilangan seorang maestro kali ini seniman tari Monopeng dari Kampung Melayu, Erliani.

Almarhum meninggal di usia 70 tahun dan di makamkan ba’da Zuhur di rumah duka di Jalan Kampung Melayu Laut RT 01 Banjarmasin.

Bacaan Lainnya

Saudara almarhumah, Erlina mengungkapkan kondisi kakaknya memang sudah sakit-sakitan.

“Sejak lima tahun terakhir tak pernah lagi tampil menari dan sesekali saja melatih tari topeng di Taman Budaya Kalsel,” papar Erlina, Selasa (3/1/2023).

Di tambahnya, sejak masih muda saudaranya menekuni berbagai jenis tari topeng seperti Tari Topeng Panji, Kelana, Tumenggung dan lain-lain.

“Beliau juga mempelajari tari daerah seperti Baksa Kembang, Radap Rahayu dan lain-lain,” tandasnya.

Semasa hidup, lanjut Erlina, kakaknya ini pernah tampil membawakan tarian di seluruh Provinsi di Indonesia bahkan ke Malaysia.

Kakak, lanjut dia, pernah bergabung di Grup Sanggar Tari Manggis Lima Banjarmasin.

“Setelah usia beliau memasuki 60 tahun lebih, tak pernah lagi tampil tapi membagikan ilmunya ke penari muda yang ada di Banua,” ucapnya.

Salah satu penari Kalsel, Putri Yunita Permata Kumala Sari, MPd mengaku sangat kehilangan dengan wafatnya Nini Erliani.

“Tidak ada lagi penerus penari penopengan seperti beliau. Beliau sangat menjiwai tari penopengan ini,” ucap
dosen Prodi Sendratasik FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin ini dengan nada sedih.

Putri pun bercerita, dirinya baru saja kemarin melakukan penggalian tari topeng Tumanggung dengan Nini Erliani.

Selain penopengan Nini Erliani, tahun lalu Kalsel juga kehilangan maestro Balamut kai Jamhar dan Masetro Bapandung, Abdus Syukur.

 

Sport.kalselpos.com

Berita lainnya Instal Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait