Seorang Warga Meninggal, Banjir Redam Lima Kelurahan dan Empat Desa

- Arsip Foto. Luapan air Sungai Kalikamoning menyebabkan banjir di Sampang, Jawa Timur, Minggu (1/1/2023). (Antara/HO-BPBD Sampang)

Sampang, kalselpos.com – Seorang warga meninggal dunia dan banjir akibat luapan sungai di Kota Sampang, Jawa Timur merendam lima kelurahan dan empat desa, menyebabkan aktivitas warga di kota itu lumpuh.

Menurut Kepala Kepolisian Sektor Sampang AKP Tomo di Sampang, Senin (2/12/2022), korban meninggal diketahui bernama Mohammad Romli (27), warga asal Desa Sumber Kari, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo.

Bacaan Lainnya

Dijelaskannya, korban ditemukan meninggal dunia pada Minggu (1/1) sekitar pukul 16.00 WIB di rumah kontrakan di Dusun Tasean, Desa Panggung, Kecamatan Sampang.

Menurut Tomo, korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa setelah berpamitan kepada istrinya, Kholifah, untuk mengambil charger telepon genggam di dalam kamar di rumah kontrakan tersebut.

“Di sana ia ditemukan tidak bernyawa dalam kondisi mengambang,” katanya.

Istri korban kemudian meminta bantuan kepada warga sekitar, yang kemudian menghubungi petugas kepolisian dan Taruna Siaga Bencana Kabupaten Sampang.

Hasil pemeriksaan petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang menunjukkan adanya bekas luka sengatan listrik di telapak tangan kiri korban.

“Saat itu, kondisi listrik masih menyala. Jadi, korban ini tersengat aliran listrik,” kata Tomo.

Jasad korban diperiksa di Puskesmas Kemuning sebelum dipulangkan ke daerah asalnya di Kabupaten Probolinggo.

Bupati Sampang Slamet Junaidi menyatakan Pemerintah Kabupaten Sampang menanggung seluruh biaya pemulangan jenazah korban.

“Semoga tidak ada korban lagi. Karena itu, mari kita semua sama-sama meningkatkan kewaspadaan atas musibah yang terjadi di kota ini,” katanya.

Sementara itu, banjir akibat luapan sungai di Kota Sampang, merendam lima kelurahan dan empat desa, menyebabkan aktivitas warga di kota itu lumpuh.

Menurut Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sampang Asroni di Sampang, Jawa Timur, Minggu malam, jumlah desa dan kelurahan terdampak banjir itu, berdasarkan laporan tim lapangan yang disampaikan ke BPBD Kota Sampang hingga Minggu sekitar pukul 21.30 WIB.

“Saat ini tim terus melakukan pemantauan dan mengevakuasi warga yang terjebak banjir, terutama warga lanjut usia dan anak-anak,” katanya.

Ketinggian genangan banjir di empat desa dan lima kelurahan itu bervariatif, antara 40 cm hingga 1 meter, bahkan di beberapa titik ada yang mencapai 2 meter.

Asroni menjelaskan dari empat desa dan lima kelurahan yang tergenang banjir itu, yang terparah di Kelurahan Dalpenang Kecamatan Sampang dan Kelurahan Rong Tengah Kecamatan Sampang.

“Kedua kelurahan ini parah, karena berada di dekat aliran Sungai Kalikamuning yang meluap itu. Banjir yang terjadi kali ini kan disebabkan oleh sungai yang meluap akibat hujan deras di hulu sungai,” katanya.

Selain menggenangi perkampungan warga, banjir yang melanda Kota Sampang itu juga menggenangi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IIB Sampang.

Menurut Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Kelas IIB Sampang Fajarisman, ketinggian genangan banjir di sekitar Rutan Sampang antara 30 hingga 40 cm.

“Tapi genangan air di Rutan hanya pada area luar atau halaman rutan, sementara ruang tahanan warga binaan disebut masih aman dari banjir,” katanya.

Namun, sambung dia, jika banjir semakin semakin semakin deras, menurut Fajarisman, kemungkinan ruang tahanan juga bisa tergenang.

“Karena itu, penjagaan di sekitar rutan kita perketat, khawatir genangan banjir semakin tinggi,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan, hingga sekitar pukul 21.45 WIB, banjir yang menggenangi Kota Sampang belum surut.

Ketinggian genangan air di jalan protokol kota ini antara 30 hingga 40 cm, sedangkan di sebagian perkampungan warga, antara 50 cm hingga 1 meter lebih.

 

Sport.kalselpos.com

Berita lainnya Instal Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait