kalselpos.com – Pasca peristiwa penembakan massal di sebuah SD di Texas, pada bulan lalu, puluhan ribu orang berunjuk rasa di Washington DC dan kota-kota lain di seluruh Amerika Serikat (AS), Sabtu (11/6).
Di lapangan National Mall dekat Monumen Washington sebagai tempat penyelenggara March for Our Lives (MFOL) diperkirakan 40.000 orang berkumpul di bawah hujan gerimis.
Demonstrasi itu sebagai protes terhadap maraknya kekerasan dengan senjata api dan menuntut anggota Kongres agar meloloskan legislasi yang bertujuan mencegah kekerasan bersenjata.
Dihimpun dari berbagai media pada 24 Mei lalu
seorang pria bersenjata di Uvalde, Texas, menewaskan 19 murid dan dua guru.
Peristiwa itu terjadi sepuluh hari setelah seorang laki-laki bersenjata lain menewaskan 10 orang berkulit hitam di sebuah supermarket di Buffalo, New York dalam sebuah serangan bermotif rasial.
Rentetan penembakan yang terus terjadi di AS semakin meningkatkan tensi debat mengenai kekerasan senjata api. Namun sejauh ini, prospek adanya legislasi federal terkait hal tersebut masih belum dapat dipastikan, karena sebagian politisi Partai Republik menentang keras segala bentuk pembatasan terhadap senjata api.
Berita lainnya Instal Aplikasi Kalselpos.com