Cerita tekad Istri veteran AS berhasil tinggalkan Afghanistan tanpa Visa

Sejumlah anak - anak pengungsi ketika menunggu penerbangan setelah didaftarkan di Bandara Internasional Kabul.(ist)(kalselpos.com)

kalselpos.com – Sharifa Afzali seorang istri veteran Amerika Serikat (AS) berjuang meninggalkan Afghanistan

Sharifa berusaha menghubungi suaminya dengan menyerahkan sebuah ponselnya kepada seorang tentara AS agar dapat berbicara langsung dengan suaminya.

Bacaan Lainnya

Hans Wright seorang veteran Angkatan Darat AS di Oklahoma. “Saya mau bicara ke istri saya, apakah bisa bicara dengan saya. ternyata diperbolehkan. Saya pikir dia tidak mau melakukannya,” ungkap Wright yang memohon kepada tentara AS itu agar dibolehkan istrinya masuk ke bandara, Minggu (29/8).

Wanita dicintai Wright itu tidak ada visa, hanya berbekal surat nikah. “Berkat Tuhan diizinkan istrinya masuk,” ungkapnya.

Wright meninggalkan Afghanistan pada Mei dan berharap visa Afzali disetujui. Namun muncul peristiwa pengambilalihan Kabul oleh Taliban yang memaksa ribuan orang bergegas meninggalkan Afghanistan.

Sementara seorang advokat pengungsi,Joe McReynolds, mengutarakan, bahwa telah mendokumentasikan belasan kasus tentara AS kelahiran Afghanistan masih aktif atau pensiunyang berjuang mendapatkan Visa Imigrasi Khusus (SIV) bagi kerabat mereka.

“Kami mungkin bisa membawa kerabatnya, jika tentara itu ada di Afghanistan,’ ujarnya.

Dikatakannya, keberhasilan Afzali dipengaruhi oleh tekadnya, keberuntungan, suaminya, sertifikat pernikahan mereka, dan aplikasi SIV-nya.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki, juga mengatakan, bantuan penting juga datang Ashley Sogge, seorang mantan perwira operasi khusus AD AS, yang mengirim surat elektronik ke dia yakin suratnya itu ikut membantu memasukkan nama Afzali ke dalam daftar orang-orang yang akan dievakuasi dari bandara Kabul.

“Ini berita baik. Namun sayangnya tak bisa ditiru. Benar-benar bersifat ad hoc,” kata Sogge.

Psaki saat diminta komentarnya mengatakan mereka yang bertanggung jawab menyelamatkan jiwa ribuan orang adalah para tentara, badan keamanan nasional dan tim Departemen Luar Negeri di Kabul.

Wright yang berasal dari Grove, Oklahoma, pensiun pada 2009 sebagai sersan satu setelah 24 tahun mengabdi, lalu bekerja di perusahaan yang menjadi konsultan pasukan khusus Afghanistan.

Dia bertemu Afzali yang saat itu bekerja di perusahaan tersebut pada 2017.

Ketika Wright pindah perusahaan pada 2019, Afzali masih bekerja sebagai penerjemah namun di lokasi yang berbeda.

“Hubungan kami berkembang lewat pesan teks, email, dan Facebook,” katanya.

(Aplikasi Kalselpos.com)

Pos terkait