Kadishub Banjarbaru Lakukan Pertemuan dengan Kepala Sekolah Terkait APG

Teks foto :  PERTEMUAN - Dishub Kota Banjarbaru lakukan pertemuan dengan kepala sekolah setempat.(ist)(kalselpos.com)

Banjarbaru, Kalselpos.com – Dinas perhubungan Kota Banjarbaru melakukan pertemuan kepada sejumlah Kepala Sekolah yang selama ini mendapatkan layanan Angkutan Pelajar Gratis (APG) baik milik Pemko Banjarbaru maupun dari Organda.

 

Bacaan Lainnya

Adapun Pertemuan itu dilakukan yakni, untuk membahas agar APG tidak salah sasaran kriteria pelajar yang berhak dijemput maupun diantar pulang sekolah.

 

Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjarbaru, Muhammad Mirhansyah mengatakan, diadakan pertemuan untuk mendata jumlah siswa di tiap sekolah yang berhak mendapatkan layanan APG.

 

“Hari ini (kemarin_red) kami melakukan pertemuan dengan Disdik dan kepala sekolah untuk menyampaikan siapa aebenarnya yang berhak mendapatkan layanan APG itu. Kami sudah sepakat dengan Diadik bahwa anak yang diangkut diprioritaskan dari keluarga tidak mampu kemudian juga anak putus sekolah dan juga anak yang tidak sekolah,” jelasnya. Jum’at (11/01/25).

 

 

Ia menyatakan bahwa data-data itu juga sudah mulai dikumpulkan oleh beberapa pihak sekolah yang nanti akan diverifikasi lagi melalui data Program Indonesia Pintar (PIP) yang ada di Dinas Pendidikan.

 

 

Setelah data dari sekolah masuk lalu diverifikasi pihak Disdik baru nanti akan keluar by name by address-nya. Dari situ itu nanti akan kita susun berapa perlu armada dan juga jalur untuk pelayanannya, satu hal lagi APG itu layanan armada untuk siswa bukan untuk fasilitas sekolah,” pungkasnya.

 

Sementara itu Wakil Kepala Sekolah SMP N 3 Banjarbaru, Suraidah, membenarkan pihaknya akan melakukan pendataan ulang terkait siapa saja yang berhak mendapatkan layanan APG.

 

 

 

“Memang akhir-akhir ini banyak siswa yang tidak datang ke sekolah, tetapi kemungkinan karena bertepatan dengan acara haul beberapa waktu lalu. Tetapi ternyata sampai hari ini siswa juga banyak yang belum masuk, memang ada keluhan dari orang tua yang mengatakan anak-anak mereka terpaksa berjalan kaki atau diantar dengan angkot berbayar,” tutupnya.

 

Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store

Pos terkait