BANJARMASIN, kalselpos.com– Mencegah terjadinya kasus bullying, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Banjarmasin membantuk program Bebuhan Yang Mengedukasi Siswa Tentang Bullying (BESTY).
Dalam program itu, DP3A Banjarmasin menyasar ke dunia pendidik seperti MAN 1 Banjarmasin, SMA 7 Banjarmasin, dan SMP 6 Banjarmasin.
“Jadi murid sekolah diedukasi, misal ada sesama teman curhat,” ujar Rusdiati, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DPPPA Kota Banjarmasin.
Ia juga menjelaskan, Bullying adalah perilaku agresif yang berulang, disengaja, dan memiliki tujuan untuk menyakiti, merendahkan, atau mendominasi orang lain secara emosional, fisik, atau mental.
“Kita saling mengedukasi antar sesama kawan. Jadi kalau ada yang malu curhat ke orang tua bisa ke teman,” ujarnya.
Bullying ini sebenarnya fenomena di lapangan pasti banyak terjadi, dengan kategori yang berbeda-beda, mulai berat, sedang, dan ringan. Dimana mulai dari kasus ringan hingga sedang, biasanya diselenggarakan dalam internal lembaga sekolah atau dimana kasus itu terjadi.
“Kalau yg berat dapat dilaporkan ke DP3A melalui UPTD PPA. Dan kasus bullying yang dapat dikatakan berat yang ditangani UPTD PPA pada tahun 2024 ini ada 2 kasus,” tandasnya.
Sementara itu, untuk Kasus kekerasan pada anak dan perempuan di Banjarmasin tahun 2024 kian meningkat. Misalnya di bulan Mei ada 6 kasus, naik menjadi 31 kasus di bulan Juli yang diterima Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Banjarmasin.
Kasus kekerasan ini sebagian besar terjadi pada keluarga-keluarga yang kurang mampu, karena dipicu oleh faktor ekonomi. Dari kekerasan ini juga merambat ke kejadian bullying yang dilakukan oleh anak-anak.
Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store