Jadi Korban Gas Air Mata, Pelajar di Rempang Takut Kembali ke Sekolah

Teks foto: Konflik yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau. (Foto: Ist/Net)

Kalselpos.com

Bersasarkan keterangan dari pihak SMPN 22 Galang dan SDN 24 Galang, para siswa takut kembali ke sekolah usai menjadi korban bentrokan di Pulau Rempang, (7/9).

Bacaan Lainnya

 

Hal itu diungkapkan

Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM Putu Elvina, di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (22/9) berdasarkan informasi dari Kepala SMPN 22, pasca peristiwa 7 September, dilansir dari berbagai sumber.

 

“Kepala Sekolah SMPN 22 Galang menyampaikan gas air mata masuk ke lingkungan sekolah berasal dari hutan atau area yang berada di depan sekolah. Jaraknya pun sekitar 30 meter dari gedung sekolah.

Setidaknya terdengar 3 kali dentuman dari hutan di depan SMPN 22 Galang dan menyebabkan gas air mata masuk ke lingkungan sekolah,” ungkapnya.

 

Selain itu, lanjutnya, akibat dari konflik tersebut, 10 siswa dan 1 orang guru yang harus dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan karena mengalami sesak nafas hebat, pusing dan mual.

 

“Banyak siswa yang masih merasa takut untuk kembali ke sekolah, sehingga kehadiran mereka pada Senin sesudah peristiwa terjadi tidak mencapai 100 persen. Hingga kemudian kunjungan kita, kehadiran sisiwa juga belum mencapai 100 persen,” ujar Putu.

 

Konflik tersebut, terangnya berdampak pada psikologis para siswa sehingga perlu bantuan profesional secara berkelanjutan untuk memastikan pemulihan yang baik pelajar tersebut.

Sedangkan dari pihak SDN 24 Galang, baik guru maupun siswa panik melihat kerusuhan yang terjadi di depan sekolah.

Pasalnya, lokasi SDN 24 Galang itu berada persis di pinggir jalan atau dekat dengan area bentrok.

 

Selain itu, Putu mengaku tim Komnas HAM menemukan beberapa bukti temuan di SDN 24 Galang, salah satunya dampak yang dirasakan oleh korban.

 

 

Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store

Pos terkait