Sampit, kalselpos.com –
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) akhirnya meningkatkan status penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dari siaga menjadi tanggap darurat.
Hal itu diputuskan Bupati Kotim Halikinnor dalam rapat evaluasi di kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Halikinnor mengatakan, peningkatan status ini diambil setelah mendengar masukan dari berbagai pihak seperti BMKG, TNI, Polri dan hasil evaluasi oleh BPBD Kotim sendiri.
“Jadi mulai besok upaya penanggulangan ini semakin kita intensifkan. Status tanggap darurat ini diberlakukan hingga 14 hari ke depan, setelah itu kita evaluasi lagi meski BMKG memprediksi curah hujan masih rendah hingga 30 hari ke depan,” kata Halikinnor, Senin (11/9/2023).
Berdasarkan paparan dari perwakilan BMKG Stasiun Haji Asan Sampit, hingga 30 hari ke depan potensi hujan masih kecil. Ini perlu diwaspadai karena berarti potensi kebakaran lahan masih tinggi.
Secara khusus disebutkan bahwa wilayah selatan mengalami kondisi kering yang signifikan. Untuk itu diperlukan antisipasi dan kewaspadaan terhadap meningkatnya kerawanan kebakaran lahan di wilayah itu.
Dia berharap dengan peningkatan status maka upaya penanggulangan karhutla bisa lebih maksimal dengan melibatkan semua pihak. Peningkatan status ini juga menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam pengalokasian dan penggunaan anggaran operasional di lapangan.
“Tapi tentu tetap kita lakukan secara efektif sesuai kebutuhan di lapangan. Kita ingin ini bisa kita tanggulangi secara cepat, tepat dan efektif,” tegas Halikinnor.
Halikinnor juga memerintahkan BPBD menyurati seluruh camat untuk meningkatkan patroli sebagai langkah pencegahan. Hal ini penting karena kebakaran lahan juga banyak terjadi di kecamatan-kecamatan.
Sementara itu, upaya pemadaman kebakaran lahan di Kotim terus dilakukan. Selain melalui tim darat, pemadaman juga dilakukan melalui udara menggunakan pengeboman air atau water bombing.
Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store