Batulicin, kalselpos.com– Di Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), ada peternakan sapi jenis Brahma yang berhasil dikembangbiakan.
Selain dilepasliarkan di area lahan perkebunan kelapa sawit, ratusan sapi itu diberi pakan rerumputan dan daun -daun kelapa sawit serta limbah produksi sawit.
Keberhasilan peternakan ini membawa kawasan tersebut dijadikan sebagai sentra pendidikan dan riset pengembangan sapi di lahan sawit terbesar di Indonesia.
Belasan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia, melakukan praktek dan mengikuti pendidikan pengembangan sapi jenis Brahma di salah satu perusahaan perkebunan sawit kawasan di Satui.
Di lokasi peternakan tersebut, para mahasiswa diajarkan cara merawat sapi, pengolahan pakan hingga mengobati sapi yang terserang penyakit.
Banyaknya jumlah sapi yang dipelihara serta kehadiran mahasiswa yang berpraktek, langsung menjadikan kawasan ini tercatat sebagai sentra pendidikan peternakan sapi sawit terbesar di Indonesia.
Dalam pemeliharaannya, selain ditempatkan pada kandang, ratusan sapi juga dilepasliarkan di area perkebunan.
Menurut Wahyu, pengelola sapi perusahaan sawit, luasan area kebunnya menempatkan satu ekor sapi dalam dua hektare lahan.
Peternakan sapi pada area lahan sawit selain menguntungkan bagi perusahaan, juga warga sekitar yang terlibat dalam pengelolaan sapi.
Sementara itu, Ketua TP PKK Provinsi Kalsel, Hj Raudatul Jannah yang mengikuti kunjungan di sentra peternakan sapi, terus memberikan motivasi kepada sejumlah mahasiswa yang antusias dalam menjalani pendidikan pengelolaan sapi.
Istri Gubernur Kalsel Sahbirin Noor itu berharap, dari sini mereka dapat mengembangkan ilmunya di daerahnya masing – masing.
Pengembangan peternakan sapi di area perkebunan sawit, juga akan terus diperluas pada perusahaan -perusahaan sawit lainnya di Kalsel.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel, Suparmi menyebutkan, ada 90 perusahaan sawit akan segera digandeng dalam pengembangan peternakan sapi.
Hal ini tentunya akan membawa dampak yang sangat baik bagi ekonomi di Kalsel.
Dalam penengembangan sapi itu, pihaknya akan terus memberikan pembinaan menyeluruh sesuai dengan program.
Dan, super prioritasnya yaitu Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma atau disingkat dengan nama program Siska Ku Intip.
“Tentunya program tersebut untuk percepatan swasembada sapi potong pada tahun 2024 mendatang,”
ungkap Suparmi.
Berita lainnya Instal Aplikasi Kalselpos.com