Waket DPRD Kalsel minta Pemerintah tunda kenaikan harga LPG 3 Kg dan Pertalite

Wakil Ketua DPRD Kalsel Muhammad Syarifudin.(ist)Kristiawan(kalselpos.com)

Batulicin, kalselpos.com – Terkait dengan kajian pemerintah untuk meningkatkan harga Liquifed Petrolium Gas (LPG) kapasitas 3 kg dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Ron 90 atau Pertalite.

Hal itu merupakan salah satu langkah pemerintah dalam menanggulangi kerugian yang dialami Pertamina.

Bacaan Lainnya

Kebutuhan LPG dengan kapasitas 3 kg semakin hari kian meningkat. Pada tahun 2017 kebutuhan LPG tersebut sebanyak 6,3 ton dan pada tahun 2021 meningkat menjadi 7,5 ton, tentunya pada tahun 2022 kebutuhan itu akan bertambah sekitar 8 ton.

Kemudian untuk Pertalite pada tahun 2015 tercatat 380.000 kiloliter (kl) meningkat menjadi 23.000.000 kl. Kementrian ESDM mencatat, Pertalite merupakan BBM yang banyak digunakan, porsi penggunaan Pertalite mencapai hingga 79%.

Melihat rencana pemerintah tersebut, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Muhammad Syarifudin kepada kalselpos.com Rabu (13/4/2022), melalui pesan singkatnya meminta kepada pemerintah untuk menunda rencana kenaikan tersebut.

Kedua bahan bakar tersebut merupakan kebutuhan masyarakat kalangan bawah. Mengingat kondisi perekonomian masyarakat khususnya dilapisan bawah belum stabil terlebih dampak daripada Pandemi Covid-19 yang hampir 3 tahun berjalan, papar Politisi Banteng ini.

Bang Dhin sapaan akrab Wakil Ketua DPRD Kalsel mengatakan, Pada tahun 2022 ini pemerintah dalam APBN sudah memprediksikan, bahwa penggunaan LPG 3 kg akan naik menjadi 8 juta ton, dan Kementrian ESDM juga telah mencatat bahwa Pertalite jenis bahan bakar yang paling banyak digunakan dengan capaian 79%.

Pemerintah telah menggunakan strategi dan skema subsidi silang dari hasil keuntungan komoditi eksport lainnya. Sebagai misal nilai eksport mineral seperti Batubara harganya melejit terang Bang Dhin.

Kemudian pemerintah bisa juga menggunakan opsi seperti, subsidi tepat sasaran. Sebagai misal, tabung gas LPG 3 kg bisa kita lakukan transformasi subsidi LPG 3 kg dari subsidi berbasis komoditas menjadi subsidi berbasis target penerima, supaya bisa tepat sasaran, lmbuhnya.

Dia juga menginformasikan, bahwasanya untuk subsidi Pertalite sebesar Rp4000-Rp4500 dari harga yang diterima konsumen pada saat ini sebesar Rp7.650/liter. Sedangkan untuk LPG 3 kg mendapat subsidi sebesar Rp11.250 dengan harga Rp33.750/tabung gas yang diterima masyarakat atau konsumen.

Manakala pemerintah tetap menaikan harga kedua komoditi tersebut, maka akan berdampak pada inflasi yang akan ikut naik, dengan demikian secara otomatis akan menganggu daya beli masyarakat pada lapisan Menenggah ke bawah, tandas Wakil Ketua DPRD Kalsel.

Berita lainnya Instal Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait