Misteri penemuan Jasad wanita di HST terungkap, anggota Menwa ini ternyata diperkosa sebelum Dibunuh

[]istimewa TERDUGA PELAKU - Inilah San (26), terduga pelaku pembunuhan sekaligus pemerkosaan terhadap seorang Menwa asal HSU di Barabai, Kabupaten HST.ahmad fauzi/rel(kalselpos.com)

Barabai, kalselpos.com – Teka – teki pembunuhan terhadap RS (20), seorang anggota Resimem Mahasiswa (Menwa) asal Desa Patarikan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), kini terungkap.

San (26) yang diduga sebagai pelaku pembunuhan RK pun telah ditangkap.

Bacaan Lainnya

Ternyata terduga pelaku yang warga Kalimantan Tengah, ini tak hanya menganiaya RS hingga tewas, namun San diduga kuat juga memerkosa mahasiswi yang menimba ilmu di salah satu perguruan tinggi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) tersebut.

Polisi pun kini menjerat San dengan pasal berlapis, yaitu, Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan Pasal 285 KUHP tentang Pemerkosaan.

“Pasalnya berlapis, dugaan pembunuhan dan pemerkosaan,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel, Kombes Pol Hendri Budiman melalui Kasubdit III Jatanras, Andy Rahmansyah, Rabu (13/4) siang.

San yang sempat menjadi buronan selama 9 hari ini, ditangkap di Jalan Sukabumi, Baamang Tengah, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada Selasa (12/4), sekitar pukul 07.30 WIB.

Dalam operasi penangkapan, ini polisi menerjunkan tim gabungan dari Unit Resmob Subdit III Jatanras Polda Kalsel, Resmob Subdit III Jatanras Polda Kalteng, Polresta Palangka Raya, Polsek Pahandut dan Polres HST.

Selain menangkap San, polisi turut menyita barang bukti berupa satu sepatu, jaket hitam dan celana panjang yang diduga digunakan saat aksi pembunuhan.

Usai ditangkap, San langsung dibawa dari Kalteng menuju Barabai, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti motif dari pembunuh sekaligus pemerkosaan yang dilakukan San terhadap anggota Menwa putri tersebut.

“Lagi dalam perjalanan menuju HST. Polres HST yang menyidik,” pungkas Andy.

San merupakan pria terakhir yang diduga bertemu RS. Dirinya merupakan perantauan asal Sampit yang ikut tinggal dengan orang tua tirinya di Barabai.

Setelah penemuan jasad RS, polisi gagal menginterogasinya. Penggerebekan yang dilakukan malam itu nihil. San lebih dulu meninggalkan indekos di kawasan Bintara, HST.

Pos terkait