Amuntai, kalselpos.com – Kejadian dugaan keracunan makanan terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Diduga, peristiwa terjadi di Desa Padang Tanggul, Kecamatan Amuntai Selatan, ini akibat usai menyantap makanan setelah acara hajatan.
Teranyar, warga yang diduga keracunan tersebut mengalami muntaber, hingga ada yang dilarikan ke ke Rumah Sakit Pambalah Batung Amuntai.
Acara hajatan tersebut diketahui digelar pada, Sabtu (4/11) lalu, di salah seorang warga di Desa Padang Tanggul. Warga yang mulai merasakan gejala dari hari Minggu hingga Senin ini.
Akibat kejadian ini, kepolisian dari Polsek Amuntai Selatan dan Satreskrim Polres HSU tengah melakukan penyelidikan dan menangani kejadian keracunan makanan massal di Desa Padang Tanggul, Kecamatan Amuntai Selatan, Senin (06/11/2023).
Kapolres HSU, AKBP Moch Isharyadi F, melalui Kasi Humas Polres setempat, AKP Momo Jon Rodok mengatakan, anggotanya telah mendatangi TKP dan Puskesmas Amuntai Selatan guna melakukan pengecekan dan wawancara saksi.
Setidaknya, ada 20 orang mengalami keracunan massal dengan gejala muntah, diare dan panas badan.
“Mereka diperiksa oleh perawat dari Puskesmas Amuntai Selatan dan dirujuk ke RS Pembalah Batung di Amuntai. Jumlah korban menjadi 30 orang dengan rincian 21 orang dirujuk ke RS. Pembalah Batung Amuntai, di mana 4 orang masih dirawat dan 17 orang telah dipulangkan, dan delapan orang menjalani rawat jalan,” kata AKP Momo Jon Rodok.
Setelah memeriksa TKP, Kasi Humas juga mengatakan, petugas kepolisian juga memeriksa satu saksi yang membungkus makanan, yakni R (44), asal Desa Padang Tanggul, Kecamatan Amuntai Selatan.
Petugas memeriksa dan mengamankan barang bukti sisa makanan, berupa nasi beserta bungkus berwarna coklat untuk diuji laboratorium, guna mengetahui kandungan pada makanan tersebut yang diduga mengakibatkan warga keracunan secara massal.
Diketahui, ada satu orang yang meninggal dunia, diduga akibat keracunan tersebut. Namun, kepolisian belum dapat memastikan untuk warga yang meninggal perempuan, berinisial S (55) yang bekerja sebagai petani tersebut, meninggal akibat dari keracunan tersebut.
“Memang sempat menyantap, tapi belum dapat dipastikan, apakah karena keracunan. Hingga saat ini, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi,” tambahnya.
Satreskrim Polres HSU dan Polsek Amuntai Selatan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian ini. Tindakan kepolisian yang dilakukan antara lain mendatangi lokasi kejadian, melakukan pendataan, dan membuat laporan.
“Hasilnya nanti akan kami informasikan kembali, saat ini masih dalam tahap proses penyelidikan dan pemeriksaan terhadap saksi dan pengambilan sampel terhadap makanan,” tuntas Kasi Humas.
Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store