Rantau, kalselpos.com – Atlet Takraw Putri asal Kabupaten Tapin kuasai podium Kejurprov yang diselenggarakan Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Kalimantan Selatan di Lapangan Voli SKB Mulawarman Banjarmasin pada 23-25 November 2024.
Kejurprov ini diikuti peserta dari 13 kabupaten/kota se-Kalsel. Sebanyak 23 regu putra dan 14 regu putri saling bersaing. Mereka adalah petakraw terbaik yang mewakili daerah masing-masing.
Patut disorot, dua regu putri Tapin tampil epic sehingga tak salah keluar sebagai pemenang ; di peringkat satu (Tapin A) dan dua (Tapin B). Asuhan Pelatih Takraw Fauzi Rahman (35) ini berpeluang besar masuk penjaringan seleksi Pra-PON Pontianak 2025.
Gagal menjegal Tapin A dan Tapin B. Petakraw Putri asal Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tanah Bumbu harus puas berbagi posisi peringkat tiga.
Peringkat satu ditempati Tapin A. Pemain hebat dalam regu ini adalah perempuan kelahiran 2024 yakni; Annisa Fitria Maulida (feeder), Lia Safitri (smash), Maulida Fitriyani (smash), Kumala Salma dan Zahra Nor Rahmi posisi tekong.
Sedangkan peringkat dua, formasi Tapin B digawangi Siti Aminah dan Indah (tekong), Milawati dan Inayah (smash) lalu posisi feeder Alawiyah.
“Tapin A ini sedikit lebih senior dibandingkan regu B. Namun demikian, final skuat Tapin vs Tapin aku lihat cukup kompetitif,” ujar Fauzi yang semasa muda juga atlet andalan Kalsel ini di Banjarmasin, Minggu malam.
Fauzi bilang, pertandingan final cukup seru. Adu kuat bola tajam smash dan tekong jadi tontonan yang layak khususnya bagi penilai dari PSTI Kalsel.
“Saya kira, banyak atlet kami yang juga ditempa langsung Paman Bahrun seorang Legenda Takraw Kalsel ini patut dipertimbangkan agar masuk penjaringan PSTI Kalsel,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Harian PSTI Kalsel Zainal Abidin mengatakan seleksi untuk Pra-PON Pontianak 2025 ini ketat dan terukur. Tiket menuju kelas nasional itu putra dan putri masing-masing enam buah.
“Atlet-atlet yang bertanding di Kejurprov ini kita pantau dan nantinya akan kita ambil enam pemain putra dan enam pemain putri untuk dibina secara serius untuk hasil maksimal dalam laga Pra-PON,” jelas Zainal.
Pra-PON nanti dipastikan Kalsel hanya mengikuti dua kelas nomor ; beregu dan double event. Zainal, menyatakan peluang medali pada nomor lain terpaksa dilepas karena keterbatasan anggaran untuk PSTI Kalsel.
Maka, jelas. Strategi yang dipakai PSTI Kalsel memaksimalkan peluang untuk nomor beregu dan double event.
Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store