DP3A Banjarmasin sebut angka Kekerasan Anak dan Perempuan tembus 101 kasus

Teks foto :M. Ramadhan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Banjarmasin.

BANJARMASIN, kalselpos.com – Mendekati akhir tahun 2023, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Banjarmasin terus bertambah.

Data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) setempat menyebutkan, hingga bulan Oktober 2023 kemarin sudah tembus mencapai 101 kasus.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Banjarmasin M. Ramadhan mengatakan, faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan itu ada beberapa macam, yakni internal seperti karakter atau perilaku seseorang, motif perilaku tersebut, kondisi mental, dan lainnya.

“Untuk faktor eksternal seperti status ekonomi di bawah rata-rata, pendidikan rendah, relasi kuasa, stigma di masyarakat yang menganggap kekerasan adalah hal yang wajar, faktor sosial, dan lingkungan keluarga juga berpengaruh,” ujar Ramadhan, Rabu (08/11/23).

Ia juga menjelaskan, tercatat pada Januari hingga Oktober 2023 berjumlah total 101 Korban, dengan rincian Januari ada 9, Februari ada 6, Maret ada 9, April ada 5, Mei ada 22, Juni ada 9, Juli ada 16, Agustus ada 9, September ada 12, dan Oktober ada 4.

“Laporan yang cukup signifikan terjadi pada bulan Mei, Juli, dan September. Jumlah kekerasan terhadap perempuan sebanyak 40 korban, anak laki-laki 20 korban, dan anak perempuan 41 korban,” ungkapnya.

Menekan hal itu, pihaknya terus berupaya menumbuhkan kesadaran serta meningkatkan pemahaman masyarakat, yang bertujuan mengubah pola pikir dan perilaku, agar menghindari perbuatan kekerasan serta bertindak cepat dalam penanganan jika mendapati kekerasan.

“Di antaranya kita lakukan sosialisasi serta edukasi di berbagai lapisan masyarakat seperti di kelurahan, sekolah, lembaga masyarakat,” katanya.

“Kita juga mengelola forum aktivis peduli perempuan dan anak di masyarakat, yakni PATBM (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat),” sambungnya.

Pihaknya juga bersinergi dengan perangkat daerah maupun lembaga masyarakat dalam rangka menguatkan jejaring dan pengembangan lembaga terkait untuk mengoptimalkan upaya tersebut.

“Keterlibatan pihak luar, baik dari masyarakat ataupun tokoh-tokoh, yang dinilai sudah cukup baik dengan menjadi pelopor dan pelapor,” tandasnya.

Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store

Pos terkait