Banjarmasin, kalselpos.com – Perwakilan Kementerian Keuangan Kalimantan Selatan (Kalsel)menyelenggarakan kegiatan Rapat Komite dan Press Conference ALCo di Aula Barito Lantai 2 Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Selatan. Jumat (29/9).
Kegiatan ini dibuka dengan Sambutan dari Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia, Suahasil Nazara, dilanjutkan dengan pemaparan perkembangan ekonomi fiskal dan regional Kalimantan periode s.d. Agustus 2023 oleh Kepala Kanwil DJPb Provinsi Kalsel, Syafriadi.
Dalam sambutannya Suahasil Nazara mengatakan,komitmennya untuk menyampaikan informasi secara terbuka terhadap stakeholder dan masyarakat melalui adanya press conference.
“Saya sampaikan terima kasih atas kerja sama yang terjalin sampai dengan saat ini. Komitmen kami untuk menyampaikan informasi secara terbuka terhadap stakeholder dan masyarakat melalui adanya press conference. Hal ini guna dapat ditindaklanjuti oleh unit terkait atas keterbukaan informasi,”ujar Suahasil Nazara.“
Indonesia termasuk yang mampu menjaga inflasi. Selain itu yang perlu diperhatikan adalah menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia. Yang perlu kita waspadai adalah ekspor dan impor kita. Kita masih memiliki ekspor lebih besar daripada impor selama 40 bulan berturut-turut.
Kinerja pasar keuangan Indonesia masih kuat, rupiah masih apresiasi hingga saat ini,” lanjutnya.Sampai dengan periode bulan Agustus 2023, kinerja makro ekonomi di Kalsel masih menunjukkan angka pertumbuhan yang tinggi, yaitu sebesar 4,96 % secara tahunan.
Angka tersebut masih berada dalam kisaran target pertumbuhan ekonomi tahun 2023 yaitu antara 4,40% s.d. 5,20%, tetapi lebih rendah dari capaian nasional yang mencapai 5,17%.Tingkat inflasi di Kalsel pada bulan Agustus 2023 masih terkendali dengan baik. Inflasi di Kalsel tercatat sebesar 4,36% (yoy), di atas rata-rata nasional yang mencapai 3,27% (yoy) dan juga yang tertinggi dibandingkan regional Kalimantan.
Namun, secara month to month mengalami deflasi sebesar0,004%. Beberapa jenis barang sebagai penyumbang inflasi terbesar antara lain yaitu beras, bensin, rokok kretek filter, angkutan udara, ikan gabus, dan cumi-cumi asin. Sedangkan yang menahan laju inflasi antara lain bawang merah, beras, dan pepaya. Dalam upaya pengendalian inflasi, Kalsel mendapatkan apresiasi dengan menerima Penghargaan Anugerah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Terbaik Regional Kalimantan dari Presiden RI.
Di samping itu, Kabupaten Tabalong dan Hulu Sungai Selatan masuk sebagai nominasi TPID Terbaik Tahun 2023 kategori Kabupaten/Kota Berprestasi.
Beberapa Indikator yang menunjukkan kinerja positif ekonomi Kalsel, antara lain konsumsi listrik pada bulan Agustus 2023 yang meningkat 0,30% dibandingkan periode sebelumnya.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan Agustus 2023 juga mengalami peningkatan dari periode sebelumnya, yaitu dari 102,3 menjadi 102,5. Nilai Tukar Petani bulan Agustus 2023 mengalami peningkatan sebesar 0,16% menjadi 108,66. Demikian juga Nilai Tukar Nelayan pada bulan Agustus ini mengalami peningkatan 0,85% menjadi 99,10. Tetapi untuk Nilai Tukar Nelayan ini masih di bawah indeks psikologis 100.
Sementara itu, posisi Neraca Perdagangan Kalsel pada bulan Agustus 2023 masih mencatatkan surplus sebesar USD950,47 juta. Namun, nilai surplus tersebut mengalami penurunan 7,12% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Penurunan surplus neraca perdagangan dikontribusikan oleh penurunan ekspor sebesar 7,30% dan penurunan impor sebesar 9,03%.
Penurunan ekspor disebabkan penurunan volume ekspor dari produk batu bara, sedangkan impor turun karena tidak ada permintaan terhadap spare part mobil dan kapal seperti periode sebelumnya.
Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store