Marabahan, kalselpos.com – Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 2 sebagai salah satu mata kuliah untuk mencapai kompetensi sebagai Sarjana Kesehatan Masyarakat telah dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Lambung (ULM) Banjarmasin angkatan 2021 di tiga desa di Kecamatan Aranio yaitu Desa Aranio, Desa Bunglai, serta Desa Tiwingan Lama, Kabupaten Banjar.
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan dalam rentang waktu bulan Juli hingga Agustus tahun 2023, di antaranya oleh Kelompok 14 yang diketuai Muhammad Faris Fadhil bersama anggotanya Gusti Viana Fadhina Ulfah, Raida Athaya Sary, dan Zulfa Khalida.
Kelompok ini mendapatkan lokasi kegiatan di RT 06 Desa Bunglai, dengan menyelengarakan Program Hidup Sehat Bersama TOGA (Tanaman Obat Keluarga), termasuk penyuluhan Hipertensi dan Pembuatan Pondok TOGA sebagai pemanfaatan Herbal dalam menangani Hipertensi.
Pelaksanaan program tersebut mengacu pada hasil Pengalaman Belajar Lapangan 1 yang telah melakukan diagnosa komunitas dan analisis situasi sebelumnya yang memperoleh satu prioritas masalah yang ingin diintervensi yaitu hipertensi.
Penentuan prioritas masalah tersebut didapatkan berdasarkan hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) 1 yang menyepakati hipertensi sebagai prioritas masalah, di mana berdasarkan data hasil diagnosa komunitas ditemukan 10,8 persen masyarakat yang menderita hipertensi.
Kemudian program ini disepakati bersama masyarakat pada saat kegiatan MMD 2 sebagai prioritas pemecahan masalah yang akan dilakukan.
Program Hidup Sehat Bersama TOGA, ini terdiri dari beberapa kegiatan yakni penyuluhan dan pembuatan Pondok TOGA.
Kegiatan pertama yaitu penyuluhan terkait dengan penyakit hipertensi serta tanaman obat keluarga yang bermanfaat dalam pencegahan dan pengobatan hipertensi. Kemudian kegiatan selanjutnya adalah pembuatan Pondok TOGA yang berisikan tanaman obat keluarga yang dapat dimanfaatkan untuk pencegahan dan pengobatan hipertensi.
Penyuluhan dilakukan untuk memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat RT 06 Desa Bunglai terkait dengan penyakit hipertensi dan tanaman obat keluarga yang bermanfaat untuk pencegahan dan pengobatan hipertensi.
Penyuluhan ini dilaksanakan pada Jumat, 14 Juli 2023 di Mushola di RT 06 yang dihadiri oleh Ketua RT beserta masyarakat sekitar. Kegiatan penyuluhan ini juga disertai dengan pemberian media edukasi berupa leaflet yang berisi informasi terkait tema penyuluhan yang dilakukan.
Pada rangkaian kegiatan penyuluhan juga dilakukan pemberian dan pengisian lembar pre-test dan post-test untuk mengukur pengetahuan peserta sebelum dan sesudah penyuluhan. Di akhir kegiatan juga dilakukan pengundian doorprize sebagai apresiasi dan hiburan bagi masyarakat yang berhadir.
Dokumentasi kegiatan penyuluhan bersama masyarakat RT 06 Desa Bunglai
tidak hanya itu, pada program ini juga dilakukan pembuatan Pondok TOGA sederhana, sebagai salah satu upaya pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan pembuatan Pondok TOGA berbahan dasar bambu ini dilaksanakan selama beberapa hari dari persiapan hingga selesai pembangunan, untuk pembangunan sendiri dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Juli 2023.
Pada pelaksanaannya pembuatan Pondok TOGA dilakukan mahasiswa Kelompok 14 PBL beserta beberapa masyarakat sekitar. Pondok TOGA ini sendiri berisi beberapa tanaman obat keluarga yang bermanfaat untuk pencegahan dan pengobatan hipertensi yang meliputi tanaman kelor, jahe merah, seledri, pegagan, dan juga kemangi.
Di dalamnya juga disertakan papan informasi kecil mengenai kandungan tanaman dan resep pengolahannya. Pembuatan Pondok TOGA ini bertujuan sebagai salah satu sarana penyediaan dan pemanfaatan tanaman herbal dalam rangka mencegah dan mengobati hipertensi yang disediakan bagi masyarakat RT 06 Desa Bunglai.
“Bagus aja, seperti kalian memberikan contoh bagi warga desa bahwa ini nah tanaman yang bisa bermanfaat bagi orang yang darah tinggi.” ungkap salah satu warga ketika ditanyai tanggapan mengenai kegiatan penyuluhan dan pembuatan Pondok TOGA yang dilaksanakan.
Ketua RT 06 Desa Bunglai, Syarwani ketika ditanyai mengenai tanggapan mengenai kegiatan yang dilakukan, ”Bagus, artinya diterima masyarakat dan dari saya oke saja. Penerimaan dari masyarakat bagus dan dari kalian juga mungkin bagus dalam menerangkan dan Pondok TOGA sangat diterima dan sesuai dengan tanaman masyarakat, artinya pas aja dan sinkron aja dengan masyakat,” ucapnya.
Kelompok 14 juga berharap, dengan adanya program ini dapat memberikan manfaat dan dampak positif khususnya bagi masyarakat RT 06 Desa Bunglai dan menjadi sarana pembelajaran langsung di lapangan bagi mahasiswa.
Dengan adanya kegiatan penyuluhan diharapkan pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi dan tanaman obat keluarga yang bermanfaat untuk hipertensi dapat meningkat. Selain itu pembuatan Pondok TOGA dapat menjadi salah satu sarana pemanfaatan tanaman obat keluarga dalam pencegahan dan poengobatan hipertensi, serta masyarakat dapat berdaya dalam memelihara dan mengembangkan Pondok TOGA yang telah dibuat.
Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store