Miliki Riwayat Penyakit Stroke, Batasi Makanan Ini Saat Berbuka Puasa

- Dokter spesialis saraf Untung Gunarto SpS MM. (Antara/ kalselpos.com)

Jakarta, kalselpos.com– Seluruh ummat Islam penuh suka cita menyambut bulan suci Ramadhan. Dan mulai hari Kamis (23/3/2023) melaksanakan ibadah puasa.

Di tengah kegembiraan, ada kecenderungan saat berbuka puasa atau makan sahur, menyajikan hidangan yang ‘berlebihan’.

Bacaan Lainnya

Dokter spesialis saraf Untung Gunarto SpS MM pun mengingatkan mengenai pentingnya membatasi makanan tinggi lemak saat berbuka puasa atau makan sahur terutama bagi individu dengan riwayat penyakit stroke.

“Individu dengan riwayat stroke perlu membatasi makanan tinggi lemak dan juga makanan berbahan dasar tepung dan gula,” kata Untung Gunarto dihubungi dari Jakarta, Selasa.

Pelaksana Tugas Direktur RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto tersebut menjelaskan masyarakat perlu mengatur pola makan bergizi seimbang dengan memperbanyak asupan protein.

Pada prinsipnya, kata dia, makanan tinggi lemak yang dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi harian.

“Hal tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan komposisi profil lemak tubuh, misalkan kolesterol, trigliserida, low density lipoprotein atau LDL dan high density lipoprotein atau HDL,” katanya.

Dokter Untung juga mengingatkan manfaat ibadah puasa bagi individu dengan riwayat stroke.

“Selama melaksanakan ibadah puasa, seseorang dengan riwayat stroke bisa mengatur pola makan dengan lebih baik saat berbuka puasa dan makan sahur,” katanya.

Selain itu, ibadah puasa dan ibadah lain yang dilaksanakan selama bulan suci Ramadhan, kata dia, akan berdampak positif secara psikologis bagi seseorang dengan riwayat stroke.

“Selama menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya, hati akan lebih tenang dan intensitas kesibukan juga berkurang sehingga bisa dapat relaksasi. Perasaan yang damai dan tenang juga mengurangi tingkat stres sehingga baik bagi seseorang dengan riwayat stroke,” katanya.

Dia menambahkan bahwa menjalankan ibadah puasa sangat mendukung upaya mengendalikan faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, obesitas dan depresi.

“Pada intinya seseorang dengan riwayat stroke bisa tetap melaksanakan ibadah puasa asalkan tetap perhatikan asupan makanan dan yang juga tidak kalah penting adalah harus tetap memperbanyak konsumsi air putih selama berbuka puasa hingga sahur,” demikian Untung Gunarto.

Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store

Pos terkait