Banjarmasin, kalselpos.com –
Tenis meja tenis merupakan olahraga yang banyak digemari masyarakat, khususnya di Indonesia. Pasalnya, pingpong terbilang cukup murah dan meriah serta tak perlu lapangan luas, bisa dimainkan di gedung maupun ruang terbuka.
Lalu, jumlah pemainnya tak perlu banyak orang bisa dua orang maupun empat orang yang memukul bola ringan yang disebut bola pingpong di atas meja menggunakan raket pejal kecil yang disebut bet. Permainan ini dilakukan di atas meja yang dibagi dengan net. Kecuali servis awal, aturan permainan adalah: pemain harus memantulkan bola ke meja lawan dan lawan harus mengembalikannya.
Di tenis meja juga ada beberapa nama cukup melegenda di dunia, tapi kebanyakan pemain asal China yang menoreh berbagai prestasi yang mereka raih sepanjang karier. Sebut saja nama Ma Long serta Xu Xin serta Wang Hao dan Timo Boll.
Di Indonesia sendiri, yang menoreh prestasi membanggakan di event internasional. Ada Abdul Rojak yang sempat menduduki peringkat 11 dunia.
Ada Sugeng Utomo Suwindo, bermain tunggal maupun ganda. Selanjutnya Anton Suseno, terkenal dengan gaya permainan defensif.
Di tunggal putri, Indonesia punya pemain yang sempat merajai di Asia Tenggara, Rossy Pratiwi Dipoyanti Syechabubakar, mendominasi SEA Games 1990-an.
Setelah mengetahui petenis meja terbaik dunia dan Indonesia perlu juga diketahui sejarahnya cabang olahraga ini.
Tenis meja sendiri dibuat di Inggris sekitar abad ke-19, di mana dimainkan oleh orang kelas atas sebagai permainan indoor setelah makan malam. Tenis meja mempunyai beberapa nama, salah satunya “whiff whaff”, dan permainannya pertama kali dikembangkan oleh tentara Inggris di India atau Afrika Selatan, di mana mereka membawanya kembali ke Inggris.
Sebaris buku disusun ditengah meja sebagai net, di mana dua bukunya berfungsi untuk memukul bola golf. Nama “ping-pong” digunakan hampir semua negara sebelum perusahaan Inggris J. Jaques & Son Ltd menjadikannya merek dagang pada tahun 1901. Nama “ping-pong” kemudian lebih digunakan untuk permainan yang dimainkan peralatan Jaques, dengan perusahaan lain menyebutnya tenis meja.
Situasi yang sama terjadi juga di Amerika Serikat, di mana Jaques menjual hak nama “ping-pong” kepada Parker Brothers. Parker Brothers lalu menjadikannya merek dagang tahun 1920-an, membuat organisasi lainnya mengubah nama menjadi “tenis meja” dibanding menggunakan nama yang lebih umum, namun dengan merek dagang.
Inovasi besar berikutnya dilakukan oleh James W.Gibb, pencinta tenis meja, yang menemukan bola seluloid dalam perjalanan menuju AS tahun 1901 dan menurutnya cocok untuk permainan. Ini diikuti E.C. Goode yang, pada tahun yang sama, menciptakan versi modern dari raket dengan memasang selembar karet yang diberi bintik, ke kayu yang sudah diasah.
Tenis meja mulai terkenal pada tahun 1901 disebabkan turnamen yang dibuat, buku yang menuliskan tentang tenis meja, dan kejuaraan dunia tidak resmi pada tahun 1902. Pada awal 1900-an, permainan ini dilarang di Russia karena penguasa pada masa itu percaya, memainkan tenis meja memiliki efek yang buruk pada penglihatan pemain
Tahun 1921, Asosiasi Tenis Meja (TTA) dibuat di Inggris, dan diikuti Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF) pada tahun 1926. London menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia resmi pertama tahun 1926. Tahun 1933, Asosiasi Tenis Meja Amerika Serikat, sekarang disebut, Tenis Meja Amerika, dibentuk.
Tahun 1930, Edgar Snow berkomentar di Red Star Over China, pihak Komunis di Perang Saudara China mempunyai “hasrat untuk Tenis Meja asal Inggris” yang menurutnya “ganjil”.
Tahun 1950-an, raket yang menggunakan lembaran karet digabung dengan lapaisan spons di dasarnya mengubah permainan secara dramatis, meningkatkan kecepatan dan perputaran bola. Ini diperkenalkan perusahaan alat olahraga Inggris S.W. Hancock Ltd. Penggunaan lem cepat dapat meningkatkan kecepatan dan perputaran lebih jauh, yang menghasilkan perubahan peralatan untuk “menurunkan kecepatan permainannya”.
Tenis meja diperkenalkan sebagai cabang Olimpiade pada tahun 1988.Sejak 1988 hingga 2004 ada partai tunggal putra-tunggal putri, serta ganda putra-ganda putri. Sejak 2008, sistem ajang tim telah dimainkan alih-alih ganda.
Untuk ukuran, berat dan bentuk bet tidak ditentukan, tetapi daun bet harus datar dan kaku.
Lalu, Daun bet minimal 85 persen terbuat dari kayu diukur dari ketebalannya; lapisan perekat di dalam kayu dapat diperkuat dengan bahan yang berserat seperti serat karbon (carbon fibre) atau serat kaca (glass fibre) atau bahan kertas yang dipadatkan. Namun bahan tersebut tidak boleh lebih dari 7,5 persen dari total ketebalan atau berukuran 0,35 mm, yang lebih tipis yang dipakai sebagai acuan.
Sisi daun bet yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi oleh karet licin/halus maupun bintik, bila menggunakan karet bintik yang menonjol ke luar (tanpa spons) maka ketebalan karet termasuk lapisan lem perekat tidak boleh lebih dari 2.0 mm, atau jika menggunakan karet lapis (karet + spons) dengan bintik di dalamnya menghadap keluar atau ke dalam maka ketebalannya tidak boleh lebih dari 4.0 mm sudah termasuk dengan lem perekat.
Pada permulaan permainan dan kapan saja pemain menukar betnya selama permainan berlangsung, seorang pemain harus menunjukkan betnya pada lawannya dan pada wasit dan harus mengijinkan wasit dan lawannya untuk memeriksa/ mencobanya.
Bola tenis meja berdiameter 40 mm berat 2,7 gram. Biasanya berwarna putih atau oranye dan terbuat dari bahan selulosa yang ringan. Pantulan bola yang baik apabila dijatuhkan dari ketinggian 30,5 cm akan menghasilkan ketinggian pantulan pertama antara 23–26 cm.
Pada bola tenis meja biasanya ada tanda bintang dari bintang 1 hingga bintang 3, dan tanda bintang 3 inilah yang menunjukan kualitas tertinggi dari bola tersebut dan biasanya digunakan dalam turnamen-turnamen resmi.
Untuk ukuran lapangan tenis meja secara penuh adalah memiliki panjang 2,74 meter, lebar 1,525 meter, dan tinggi 76 sentimeter yang dihitung dari permukaan tanah. Ukuran lapangan tenis meja
Permukaan lapangan tenis meja dicat dengan menggunakan warna biru gelap atau warna hijau gelap sesuai dengan komposisi warna cat yang diatur dalam aturan Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF). Permukaannya tidak boleh mengkilap.
Terdapat garis putih dengan lebar 2 cm pada kedua ujung meja. Garis panjang disebut dengan garis tepi panjang, garis pendek disebut garis akhir.
Ada garis putih selebar 3mm (1/8 inci) di tengah meja yang disebut dengan garis tengah. Ketika bermain pada permainan ganda, area dibagi menjadi bagian kiri dan kanan dan jaring ditempatkan di antara 2 bagian meja.
Baca berita kalselpos lainnya, silahkan download Aplikasi Kalselpos.com di play store