Banjarmasin, kalselpos.com– Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para santri di Kalimantan Selatan menciptakan konten islami yang inspiratif.
Hal itu disampaikan Menparekraf saat melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Darul Hijrah di Desa Cindai Alus, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan, sebagai bagian dari program Santri Digitalpreneur Indonesia (SDI) 2022.
“Banyak konten bertebaran di media sosial. Di SDI, para santri diajarkan membuat konten kreatif, mencakup animasi dan podcast. Harapannya para santri mampu membuat konten islami yang memberikan inspirasi dan menjadi produk ekonomi kreatif yang memiliki nilai tambah sehingga bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja, mempromosikan produk pesantren maupun mendukung wisata religi,” ujar Sandiaga, Selasa (12/7).
Menparekraf lebih lanjut menjabarkan, internet merupakan jembatan ilmu pengetahuan. Saat ini ada 204 juta rakyat Indonesia yang terhubung dengan internet, dan 73% populasi terhubung dengan media sosial. Para santri dalam hal ini diharapkan mampu menjadi produsen ilmu pengetahuan yang dibutuhkan masyarakat.
“Santri harus menciptakan konten penyejuk, serta menjadi garda terdepan mempersatukan Indonesia. Kehidupan kita saat ini terkoneksi melalui internet. Kita harus melakukan melakukan terobosan agar internet bermanfaat kepada kehidupan sehari-hari, misalnya bagaimana promosikan produk melalui kekuatan teknologi,” imbuh Menparekraf.
Jika selama ini santri bisa dibilang kurang tersentuh, dengan program SDI diharapkan menjadi pendorong kebangkitan ekonomi islami yang digerakkan para santri. “Santri harus bangkit. Seperti 25 tahun lalu saya alami keterpurukan saat di-PHK. Saya mulai usaha di bidang investasi. Kalimantan Selatan akan selalu dekat di hati saya karena saya memulai usaha di Kalsel. Saya bolak balik di Kabupaten Tabalong untuk membantu bagaimana bisa mengangkat usaha yang terpuruk saat krisis moneter. Dari prinsip kerja 4As usaha saya bangkit. Dari awalnya 3 karyawan kini sudah membuka lapangan kerja bagi 30 ribu karyawan di Indonesia,” tutur Sandiaga.
Kesempatan ini, Menparekraf menyampaikan harapan para santri melalui konten konten animasi 2 dimensi, 3 dimensi dan podcast akan mampu ciptakan Indonesia yang adil dan sejahtera. “Santri harus jadi penggerak, menciptakan konten yang bermanfaat bukan hanya sebagai penikmat. Saya dulu memulai podcast dari nol. Ada podcast Ruang Sandi, juga Sandi Punya Mimpi. Dari nol subscriber hingga saat ini sudah mencapai 1 juta subscriber,” beber Menparekraf.
Menparekraf menyebut tentang potensi wisata religi yang menjanjikan di Kalimantan Selatan. “Baru diresmikan hotel/wisma dengan kapasitas lebih dari 70 kamar yang bisa digunakan untuk menampung wisata religi, wisata ziarah,” ungkapnya.
Terkait hal itu, untuk perlu diciptakan terobosan konten sehingga mampu mendorong geliat ekonomi. Santri dalam hal ini harus ciptakan terobosan an gali potensi serta menyerap ilmu melalui mentor SDI. “Kita akan ciptakan suatu gagasan Indonesia yang lebih baik lagi, berlomba dalam kebaikan, para santri akhlakul karimah bisa menciptakan Indonesia maju,” harap Menparekraf.
Sandiaga mencontohkan seorang santri putri yang tengah mempersiapkan konten podcast tentang sejarah Islam, bahwa para pemikir Islam memiliki ilmu pengetahuan yang lebih maju sebelum munculnya ilmuwan barat. “Ini konten kekinian 7-10 menit yang dibuat sangat menarik sebagai metode berdakwah baru secara digital. Saya berbahagia dan memotivasi santri agar mereka mengemas konten secara islami disampaikan penuh optimisme dan bangkitkan harapan agar Indonesia bangkit dari tekanan ekonomi pasca pandemi,” tegasnya.
Santri Digitalpreneur Indonesia (SDI) merupakan kegiatan yang diadakan oleh Kemenparekraf sebagai wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas santri dan generasi milenial dalam menghadapi tantangan industri digital kreatif. Tujuan program SDI adalah menciptakan santri yang berkarakter dan berintegritas tinggi dalam menghasilkan karya, memberdayakan santri unggulan hingga mampu bersaing di industri kreatif dan digital, menjadikan santri modern yang tetap menjunjung tinggi akhlakul karimah. Nantinya, santri bisa menjadi produsen informasi dan literasi, penggerak konten-konten serta produk bermutu yang bernilai islami.
Tahun ini, kegiatan Santri Digitalpreneur Indonesia dihadirkan dengan konsep yang berbeda dan hanya akan terfokus pada program ‘Kreatif dan Digital, dilaksanakan
secara offline selama 4 hari di 8 kabupaten/kota terpilih, yaitu Tasikmalaya, Cirebon, Serang, Padang, Banjarmasin, Bondowoso, Sidoarjo dan Bangkalan.
Di setiap kota, Santri Digitalpreneur Indonesia (SDI) akan menjaring 50 orang peserta dari 10 pesantren yang akan mengikuti pelatihan selama 4 hari. Setiap pesantren akan tergabung menjadi 1 kelompok beranggotakan 5 orang, dan diminta untuk menghasilkan 1 konten podcast. Karya terbaik dari masing-masing kota nantinya akan dipamerkan pada Demo Day di Jakarta.
Pada pelatihan Santri Digitalpreneur Indonesia di Kalimantan Selatan selama 12-15 Juli 2022, peserta pelatihan terdiri dari 10 pesantren di wilayah Kalimantan Selatan dengan perwakilan 5 orang di masing-masing kelompok, antara lain: 1. Pondok Darul Hijrah; 2. Pondok Pesantren Walisongo Fiddarissalam; 3. Pondok Pesantren Raudhatul Amin; 4. Pondok Modern An-Najah Putri; 5. Pondok Pesantren Ibnu Atha’illah; 6. Pondok Pesantren Darul Ilmi; 7. Pondok Pesantren Miftahul Ulum; 8. Pondok Nurul Hijrah Jorong; 9. Pondok Pesantren Ishlahul Aulad; 10. Pondok Pesantren Darussalam.
Tempat pelatihan yang dipilih adalah Pondok Darul Hijrah di Desa Cindai Alus, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Pesantren ini telah berdiri sekitar 1986 lalu. Saat ini Darul Hijrah secara konsisten terus membuat konten-konten bermanfaat di YouTube Channel mereka yang bernama Al-Hijrah Media TV dan sudah memiliki 4.760 subscribers.
Selain menghasilkan berbagai konten dakwah digital, pesantren ini juga terus berupaya menumbuhkan ekonomi kreatif dengan memberi ruang para santri untuk berwirausaha. Dalam kesempatan ini juga Pondok Darul Hijrah akan meresmikan Wisma Darul Hijrah yang nantinya akan dibuka untuk umum.
Berita lainnya Instal Aplikasi Kalselpos.com