Banjarmasin,kalselpos.com – Sidang perkara dugaan penipuan berkedok arisan online fiktif dengan terdakwa Rizky Amalia alias Ame kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Banjarmasin, Senin (30/5/2022) kemarin.
Dalam sidang yang dipimpin jetua majelis hakim, Heru Kuncoro ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) , Radityo Wisnu Aji menghadirkan dua orang saksi yakni Elisa Nadila dan Mira Permata.
Keduanya merupakan saksi korban pada perkara ini.
Memberikan kesaksian di bawah sumpah, Elisa mengaku mengalami kerugian senilai Rp488 juta lebih sedangkan Mira Rp20 juta.
Dalam kesaksiannya, saksi Elisa mengatakan, telah melakukan lebih dari 20 transaksi pengiriman uang untuk mengikuti arisan online yang dibandari terdakwa sejak Desember 2020 lalu.
“Pertama Rp20 juta pada 24 Desember 2020, janji dicairkan 21 Februari 2021 dengan keuntungan Rp10 juta. Lalu transaksi lagi 30 Desember 2020 Rp20 juta lagi, janji dicairkan 11 Februari dengan keuntungan Rp6 juta,” kata Elisa.
Meskipun sempat menerima pencairan keuntungan, namun Elisa menyebut, tidak semua keuntungan diterima secara penuh dan sisa keuntungan lebih banyak digunakan untuk membeli slot lainnya pada arisan tersebut.
“Karena saya ditawari terus oleh Rizky Amalia (terdakwa) untuk membeli slot arisan, melalui chat WA,” terangnya.
Tak cuma soal arisan online yang diduga fiktif, terdakwa rupanya juga pernah berhutang kepada saksi Elisa senilai Rp90 juta.
“Dia (terdakwa) bilang sahabatnya yang pinjam Risa dan Keke masing-masing sekitar Rp20 juta katanya untuk kredit handphone. Lalu pernah juga dia pinjam ke saya Rp50 juta, bilangnya untuk beli rumah,” ucap Elisa lagi.
Merasa kasihan dan percaya terhadap terdakwa, Elisa yang merupakan sarjana akuntansi ini tak ragu memberikan pinjaman itu.
“Tapi setelah kasus ini baru saya tahu dibohongi, saat saya konfirmasi ke sahabatnya ternyata mereka tidak pernah mau pinjam uang,” bebernya.
Saksi Elisa mengaku mau ikut dalam arisan online tersebut karena terlanjur percaya terhadap terdakwa yang dinilainya kredibel karena mempunyai usaha yang cukup berhasil dan sering memperlihatkan gaya hidup mewah di media sosial.