Kisah Mengharukan dibalik Kepergian Melanie Safitri Korban Kebakaran Karoake di Sorong

Melanie Safitri (24) warga Desa Samba Katung, Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah menjadi salah satu korban terbakarnya Karoake Double O di Kota Sorong, Papua Barat. Jenazahnya dimakamkan Rabu (2/2) di Pemakaman Desa Samba Katung.(deny)(kalselpos.com)

Katingan, kalselpos.com– Melanie Safitri (24) warga Desa Samba Katung, Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah menjadi salah satu korban terbakarnya Karoake Double O di Kota Sorong, Papua Barat.

Jenazahnya teridentifikasi setelah Tim DVI Mabes Polri berhasil mengidentifikasi dua
Jenazah dari 17 korban terbakar.

Bacaan Lainnya

Jenazahnya dimakamkan Rabu (2/2) di Pemakaman Desa Samba Katung. Ada kisah mengharukan dibalik kepergian anak bungsu dari empat bersaudara tersebut.

Kepala Desa Samba Katung, Badaruddin menceritakan, Melanie bersama tiga saudaranya dibesarkan sang ibu ketika ayahnya berpulang beberapa waktu lalu.

Mulai sekolah dasar hingga SLTA ia menuntaskan pendidikannya di Desa Samba Katung Kecamatan Katingan Tengah

“Semenjak lulus SLTA yang bersangkutan melanjutkan pendidikan di Palangka Raya, tuturnya, Rabu (2/2).

Baddarudin menyebutkan, semenjak kepindahannya di Palangka Raya sudah tak mendapat khabar lagi. Pihaknya dikejutkan dengan kedatangan jenazah Melanie Safitri yang informasinya dari Kota Sorong Papua Barat, tadi malam (1/2).
“Belum genap setahun ibundanya meninggal dunia,” tandasnya.

Anita (31) selaku kakak kandung korban menuturkan, Melanie Safitri baru enam bulan bekerja di Karoake Double O Kota Sorong Provinsi Papua Barat. Ia menjadi vokalis grup band bernama “Rock Volution.” Dimana Grup tersebut beranggotakan enam orang. Ketika kejadian, hanya satu orang yang selamat dari peristiwa naas tersebut.

“Melanie anak bungsu dari dari empat bersaudara. Satu bulan sebelum peristiwa tragis itu almarhumah sempat mengirimkan pesan kepada tunangannya, untuk menjemput jikalau meninggal dunia di tanah Papua,” tuturnya.

Sebenarnya yang bersangkutan akan pulang ke Kalimantan Tengah pada tanggal 30 Januari 2022 untuk melangsungkan pernikahannya di Bulan Februari.
“Rencananya pulang akhir bulan lalu untuk mengurus berkas sekalian ziarah ke makam orang tua,” bebernya.

Anita mengaku segala biaya ketika berangkat menuju Kota Sorong untuk identifikasi jenazah hingga pemulasaraan dibiayai oleh perusahaan termasuk uang duka.”Untuk nominalnya mohon maaf kami tidak bisa menyebutkan,” ujarnya.

Senada, Jumandie (48) selaku paman korban mengisahkan, keponakannya bersekolah di Desa Samba Katung saat SLTA. Namun setelah tamat melanjutkan ke Perguruan Tinggi di Palangka Raya.

“Sekolahnya terputus karena biaya. Terkait dengan rencana pernikahannya, kami sudah mempersiapkan segala sesuatunya,” kisahnya sedih.

Sebagaimana pemberitaan telah terjadi kebakaran di sebuah Karoake bernama Double O di Sorong Papua Barat akibat perkelahian yang terjadi dinihari, Selasa (25/1). Kebakaran tersebut menewaskan 18 orang. Tragisnya 11 jenazah ditemukan terkumpul dalam satu ruangan.

Berita lainnya Instal Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait