Marabahan, kalselpos.com – Setelah sehari sebelumnya meresmikan 2 rumah di Kelurahan Lepasan, Kecamatan Bakumpai, Bupati Hj Noormiliyani AS, kembali resmikan Bedah Rumah Sehat ala TP-PKK Barito Kuala (Batola) di Kecamatan Tabunganen, Rabu (26/01/2022).
Kehadiran bupati di kecamatan paling selatan Kabupaten Batola ini disambut antusias masyarakat. Selain mendapat pengalungan melati, ia juga disambut sinoman hadrah dan ratusan warga mulai pelajar SD hingga orang dewasa yang berjejer di pinggir jalan.
Peresmian bedah rumah sendiri ditandai pengguntingan untaian melati dari Ketua TP-PKK Batola Hj Saraswati Dwi Putranti Rahmadian Noor dan pembukaan pintu oleh Bupati Hj Noormiliyani AS dilanjutkan peninjauan yang diikuti para pimpinan SKPD, Camat Tabunganen Said Muhammad beserta istri, forkopimcam, kades, dan lainnya.
Yang beruntung mendapatkan bedah rumah di Kecamatan Tabunganen ini keluarga Karim (43) yang berada di Desa Karya Baru RT 01 dan keluarga Syamsuni (60) yang terdapat di Desa Tabunganen Kecil RT 10.
Selain mendapatkan bantuan rumah berukuran 5 x 8 meter yang terdiri dari ruang tamu/ruang keluarga, 1 kamar tidur, dapur, dan teras luar serta WC berbahan kayu ulin, papan kayu lanan, atap seng metal, kalsiboard, pasir dan semen bantuan TP-PKK kabupaten dan disperkim kedua keluarga ini juga mendapatkan 32 jenis bantuan lainnya seperti perlengkapan rumah dan sembako seperti lemari pakaian, kasur, meja kursi, gorden, beras, gula, dan lainnya dari dinas sosial.
Selanjutnya, bantuan ternak ayam dari disbunak, tanaman RPL dari dinas ketahanan pangan dan perikanan (DKPP), televisi flet beserta antena dari DWP, serta sepeda dari dinas pendidikan.
Di kesempatan bedah rumah ini Disdukcapil Batola juga memberikan perlengkapan data kependudukan berupa KTP dan KK kepada masing-masing keluarga yang diserahkan Bupati Hj Noormiliyani AS didampingi Ketua TP-PKK Hj Saraswati Dwi Putranti Rahmadian Noor dan Kadisdukcapil H Jakuinudin.
Bupati Hj Noormiliyani AS menyambut baik kegiatan bedah rumah untuk masyarakat kurang mampu ini kembali bisa berlanjut setelah dua tahun terhenti akibat pandemi Covid-19.
Mantan Ketua DPRD Provinsi Kalsel ini menerangkan, keluarga pak Karim dan pak Syamsuni mendapatkan bedah rumah karena dinilai layak dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan TP-PKK.
Sedangkan prosesnya diawali usulan masyarakat melalui TP-PKK desa dilanjutkan kepada TP-PKK kecamatan dan selanjutnya disampaikan ke TP-PKK kabupaten untuk dilakukan survey guna menentukan siapa yang paling berhak.
“Prosesnya memang ketat. Untuk itu kami minta maaf jika sekiranya ada beberapa usulan masyarakat yang tidak dapat kami penuhi karena PKK memang membangun sebuah rumah,” ucapnya.
Walaupun masyarakat ada yang ingin melakukan perbaikan rumah juga, jelas bupati, bisa coba diusulkan ke dinas sosial atau disperkim melalui Program Aladin yang menyangkut perbaikan atap, lantai, atau dinding.
Sedangkan prosedurnya dengan melapor ke kades untuk dihimpun data masyarakat yang memohon diketahui camat baru usulankan ke disperkim atau dinsos.
Sebelumnya, Ketua TP-PKK Batola, Hj Saraswati Dwi Putranti Rahmadian Noor mengatakan, program Bedah Rumah Sehat ala TP-PKK ini, sebagaimana dicanang ketua TP-PKK waktu dijabat Bupati Hj Noormiliyani AS merupakan program kepedulian bersama untuk membantu kepemilikan rumah layak huni bagi masyarakat tidak mampu.
Sedangkan kriteria yang berhak mendapatkan diantaranya kondisi rumah harus mengalami kerusakan 80 persen.
Selain itu, penerima bantuan mempunyai pekerjaan tidak tetap, dalam keluarga terdapat lansia, anak sekolah, balita, terlebih yang berkebutuhan khusus, tanah yang diajukan harus milik sendiri dengan lokasi tidak di jalur hijau, serta yang paling utama harus mendapat dukungan semua masyarakat.
Terhadap keluarga Karim, papar Saras, layak mendapat bantuan bedah rumah karena memenuhi beberapa kriteria diantaranya selain kesepakatan masyarakat, rumah yang ditempati sebelumnya tidak layak huni. Sedang ia harus tinggal bersama sang isteri Syahidah (42) yang tengah hamil ditambah 3 anaknya Muhammad Nor (18), Ahmad Muhyiddin (16), dan Muhammad Ramadhan (13).
Demikian pula Syamsuni, lanjut isteri Wabup Batola H Rahmadian Noor ini, selain tak mempunyai rumah layak huni juga pekerjaan sehari-harinya hanya mencari ikan sedangkan ia dituntut harus menghidupi istrinya Niah (45) dan sang anak Ceria (18).
Berita lainnya Instal Aplikasi Kalselpos.com