Katingan, kalselpos.com-Kepala Desa Dahian Tunggal Kecamatan Pulau Malan, Kabupaten Katingan, Zulkarnain mengapresiasi bantuan alat perontok padi yang disalurkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan kepada dua kelompok tani di desanya.
Bantuan tersebut bersumber dari Kementerian Pertanian dan langsung disalurkan Pemkab Katingan, melalui Wakil Bupati, Sunardi N.T. Litang, di Desa Dahian Tunggal, Kamis (20/10).
“Keberadaan alat itu sangat membantu guna mengubah pola pertanian tradisional menjadi modern,” katanya.
Selain itu, ia berharap kelompok tani yang berada di desanya terus mendapat bimbingan dari petugas penyuluh lapangan (PPL).
“Saat ini masih banyak petani yang belum mengerti bagaimana cara menggunakan pupuk serta peralatan modern. Harapan kami PPL tetap terus memberi bimbingan,” ungkapnya
Sekadar informasi,
Pemerintah Kabupaten Katingan menyalurkan bantuan alat perontok padi kepada tujuh kelompok tani yang berada di Kecamatan Tewang Sanggalang Garing dan Pulau Malan.
Dua unit langsung diserahkan kepada dua kelompok tani di Desa Dahian Tunggal. Bantuan diserahkan Bupati Katingan melalui Wakil Bupati, Sunardi N.T. Litang di Desa Dahian Tunggal, Kamis (20/1).
Menurut Wakil Bupati, bantuan tersebut berasal dari kementerian pertanian dan difokuskan kepada kelompok tani yang telah terdaftar pada Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan).
Dalam hal itu, Pemerintah Kabupaten Katingan hanya bersifat menyalurkan pengadaan yang bersumber dari APBN tersebut.
Sunardi N.T. Litang berharap, peralatan itu dapat membantu petani dalam meningkatkan produksi pertanian serta meningkatkan kualitas gabah.
“Kualitas gabah yang bagus tentunya mendongkrak harga beras, disamping mengurangi kehilangan hasil produksi,” tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Katingan, Yossy melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura, Samsuadi menjelaskan, keberadaan peralatan pasca panen itu akan membantu para petani dalam meningkatkan hasil produksi.
Panen padi akan lebih efektif dan efisien dengan penggunaan teknologi modern tersebut.
“Harapan kami, petani bisa menambah luasan tanam yg semula satu hektar bisa menjadi dua hektar. Penanaman yang biasanya satu kali bisa menjadi dua kali.
Penggunaan benih yang semula lokal, bisa mengunakan benih unggul yang berkualitas, sehingga produktivitas meningkat,” paparnya.
Berita lainnya Instal Aplikasi Kalselpos.com