Ternak Burung Puyuh, Kegiatan Positif baru Warga Binaan Lapas Karang Intan

WBP Lapas Karang Intan Martapura mengembangkan peternakan burung puyuh secara mandiri. Jaelani Hasan(kalselpos.com)

Martapura, kalselpos.com – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan Martapura, yang tergabung dalam program kemandirian di bawah Seksi Kegiatan Kerja (Giatja), mengembangkan peternakan burung puyuh mandiri, pada area peternakan Lapas Narkotika Karang Intan, Selasa (18/1).

Peternakan burung puyuh menjadi salah satu program baru yang terus dikembangkan oleh Lapas Narkotika Karang Intan, untuk memfasilitasi warga binaan dengan berbagai aktifitas positif yang dapat dipilih selama menjalani masa pidana di Lapas Narkotika Karang Intan.

Bacaan Lainnya

Kasubsi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja (Bimker Lohasker), Ferry Maydani mengungkapkan bahwa peternakan burung puyuh ini merupakan program kemandirian yang baru dan pertama kali dilaksanakan di Lapas Narkotika Karang Intan.

“Karena masih awal dan baru mencoba, jadi kita mulai dengan 50 ekor burung puyuh,” ucapnya.

Ferry menambahkan, dari jumlah tersebut perharinya bisa menghasilkan 30 hingga 35 biji telur. Selama belum bertelur, warga binaan Lapas Karang Intan belajar merawatnya dengan dibimbing oleh petugas secara mandiri.

“Ada 15 orang warga binaan di peternakan, yang terbagi pada masing-masing tanggungjawab, ada yang bagian kebersihan kandang, memberi pakan, maupun panen telornya, setelah dijalani sejauh ini, ternak burung puyuh cukup mudah,” lanjutnya.

Burung-burung puyuh yang menghuni kandang berukuran kurang lebih 200 x 60 meter tersebut, tersusun rapi dan bersih serta diberi penerangan khusus dengan lampu agar burung-burung tetap hangat. Kadang tersebut berada terpisah pada salah satu area di peternakan, agar tidak kehujanan maupun kepanasan, dan menghindari dari terserang berbagai penyakit.

Kepala Lapas Narkotika Karang Intan, Wahyu Susetyo dalam keterangannya berharap, pembinaan yang diselenggarakan selama ini, dapat memberikan manfaat yang besar bagi warga binaan, sebagai bagian dalam menyiapkan diri saat bebas dan kembali ke masyarakat nantinya.

“Berbagai pembinaan yang dilakukan, tentu diharapkan menjadi bekal bagi warga binaan saat kembali ke masyarakat nantinya, mereka bisa menjadi peternak burung puyuh, maupun bekerja pada bidang peternakan yang dasar-dasarnya, pengalamannya, sudah mereka dapatkan, saat berada di Lapas Narkotika Karang Intan,” ujar Kalapas.

“Semoga bisa membentuk warga binaan menjadi manusia seutuhnya, dan tidak mengulangi kekhilafan yang telah diperbuat, serta diterima kembali di tengah-tengah masyarakat,” harapnya.

Salah seorang warga binaan, Andriani mengungkapkan bahwa dirinya senang ketika berada di peternakan, mengelola burung-burung puyuh, membuat waktu menjadi tidak berasa meskipun sesungguhnya sedang menjalani masa pidana di Lapas Narkotika Karang Intan.

“Kurang lebih sudah satu tahun ikut di peternakan, dan saya bagian membersihkan kandang, mengambil telur-telur, juga memberi pakan burung-burung, biasa pagi dan siang, dengan bama khusus untuk burung puyuh, dan selama mengikuti kegiatan peternakan, membuat saya merasa tidak sedang menjalani masa pidana,” tutupnya.

Berita lainnya Instal Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait