Banjarmasin, kalselpos.com-Generasi muda harus berpeean dalam mewarisi budaya banua.
Hal tersebut seperti yang disampaikan Ketua Pusat Kajian Kebudayaan Banjar, Taufik Arbain kepada Kalselpos.com disela kegiatan diskusi pewarisan kebudayaan dan tanggungjawab pemuda.
Diterangkannya, guna mengedukasi sekaligus memberikan pemahaman terkait dengan kekayaan budaya yang dimiliki sekarang perlu diketahui siapa saja orang diamanahi tanggungjawab dalam hal pewaris kekayaan budaya banua kita.
Diungkapkannya, aehingga dalam prakteknya semua berjalan estafet dari generasi ke generasi berikutnya.
“Kita perlu mendiskusikan tentang pewarisan kebudayaan ini kepada generasi muda saat ini, ” ujarnya.
Diterangkannya, suasana kehangatan dan santai dikemas dalam acara tersebut fokus utama pembahasan yaitu siapa yang mewaris dan siapa pewaris, situasi kondisi inilah menjadi problem sehingga diperlukan solusinya diantara menjadi pertanyaan adalah apakah pewaris itu akan tetap dipertahankan atau dikembangkan seperti apa.
“Karena pewarisan kebudayaan di banua kita beragam dalam ruangnya sendiri dan ihwal sastra sangat berkembang massif,” tambahnya.
Dicontohkanya, misalnya ahli waris kebudayaan ingin mengembangkan maka boleh saja. Tapi tantangannya, perdebatan antara memiliki mahzab pelestarian dan mahzab pengembangan.
Sementara itu Antropolog UGM, Irwan Abdullah menyebut pewaris kebudayaan sangatlah diperlukan dalam sebuah tradisi turun temurun hingga sekarang.
Namun, ia merasa konsepsi berbeda ketika pewaris kebudayaan dianggap merubah tradisi terdahulu, hanya saja perbedaan itu hal lumrah dalam pengembangan kebudayaan.
“Sebenarnya kebudayaan itu bagian solusi ketika dihadirkan ke masyarakat, misalnya saja waktu pandemi Covid-19, semestinya kebudayaan dihadirkan dan dilibatkan dalam memutuskan kebijakkan, ” sebut Irwan.
Berita lainnya Instal Aplikasi Kalselpos.com