Terkait pengerjaan Proyek  jalan ‘Amburadul’ di Bati – Bati, Kantor Balai Besar Jalan didemo

[]istimewa DESAK ANGKAT KAKI - Ketua Forpeban Kalsel, Din Jaya (pegang mikrofon) mendesak Kepala BBPJN XI Kalsel untuk angkat kaki jika tidak mampu menuntaskan permasalahan proyek jalan Liang Anggang, Bati - Bati - Pelaihari, yang pengerjaannya disebut 'amburadul'. anas aliando(kalselpos.com)

Banjarmasin, kalselpos.com – Kantor Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional  (BBPJN) XI Kalsel di Jalan Brigjen Hasan Basri Banjarmasin, mendadak ramai, Kamis (23/12/2021) siang.

Kantor tersebut didatangi puluhan massa yang tergabung dalam beberapa LSM dan OKP di Kalsel.

Bacaan Lainnya

Din Jaya, koordinasi aksi yang juga Ketua LSM Forum Rakyat Peduli Bangsa dan Negara (Forpeban) di dampingi Ketua LSM Pemuda Islam Kalsel, Rolly Irawan, dalam orasinya meminta Balai Jalan untuk mem-‘blacklist’ kontraktor yang mengerjakan proyek  jalan Liang Anggang – Bati Bati – Pelaihari, karena diduga tidak sesuai spek dan pengerjaanya terkesan asal – asalan. Proyek itu berbiaya lebih dari Rp70 miliar.

“Jangan lagi diberi toleransi tambahan waktu, kalau tidak bisa mengerjakan sesuai waktu yang ditentukan, ‘blacklist’ saja. Masih banyak kontraktor lokal yang mampu mengerjakan,” teriak Din Jaya lantang.

Dia juga meminta BBPJN XI agar sebelum memutuskan pemenang lelang, hendaknya terlebih dahulu berkonsultasi dengan Kadin dan Gapensi Kalsel.

“Mestinya yang mengerjakan proyek itu pengusaha lokal, sehingga lebih mengetahui lokasi yang dikerjakan. Ini dari luar, sehingga wajar saja pekerjaannya ‘amburadul’ ,” ucapnya.

Din Jaya atas nama masyarakat Kalsel menegaskan, jika Kepala BBPJN XI tidak bisa menuntaskan masalah ini, maka silakan untuk angkat kaki dari Kalsel.

“Kalau tidak sanggup menyelesaikan masalah ini, maka kami persilahkan angkat kaki dari Kalsel. Masih banyak yang pintar dan mampu menjadi Kepala Balai Jalan,” tegasnya.

Sebelum ke Kantor BBPJN XI, massa terlebih dahulu mendatangi Kantor Kejati Kalsel di Jalan DI Pandjaitan Banjarmasin.

Mereka menyampaikan sejumlah dugaan kasus korupsi di Kalsel dan mendesak pihak Kejati untuk memproses laporan yang telah meraka sampaikan.

Berita lainnya Instal Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait