Katingan, kalselpos.com-Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) lahir ditengah kegalauan para kuli tinta akibat disrupsi teknologi informasi yang mengalami perubahan. Para jurnalis yang ingin bertahan harus mampu beradaptasi dengan tatanan baru.
“Media siber adalah salah satu wujud adaptasi Media Massa menghadapi revolusi industri 4.0 yang sudah tidak bisa dibendung lagi,” ungkap Sekretaris SMSI Kabupaten Katingan, Dany Yuswanto dalam pemaparan materi Peran Pers terkait tantangan dan peluang Pemuda menghadapi bonus demografi dan revolusi industri 4.0, Minggu (28/11), di Losmen Citra Katingan.
Jumlah angkatan kerja yang sudah mencapai dua kali lipat dibanding usia tidak produktif, kata dia menjadi sebuah tantangan pemuda diera digitalisasi. Bonus demokrasi harus disikapi secara positif dengan cara belajar dan menambah ilmu pengetahuan. “Biasakan diri untuk belajar dan terus belajar hingga akhir hayat. Budayakan membaca hal hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi,” katanya.
Diutarakannya, peluang pemuda dapat dilihat berdasarkan keunggulan komparatif dan kompetitif. Keunggulan komparatif berkaitan erat dengan teori keunggulan mutlak yang telah dicetuskan ekonom Adam Smith. “Seperti di Kabupaten Katingan memiliki keunggulan kekayaan sumber daya alam yang berlimpah, ini bisa menjadi modal besar,” ucapnya.
Ditambahkannya, keunggulan kompetitif terkait kemampuan sumber daya manusia dalam mengolah suatu industri yang memiliki daya saing. Seperti membuat barang bermutu dan terjamin, kecepatan dalam pengiriman serta lainnya. “Barang yang sudah bermutu akan memiliki daya saing tinggi, sama halnya dengan kecepatan dalam pelayanan,” cetusnya
Selain itu, ia memberi tips dalam menghadapi era digitalisasi dan ledakan bonus demografi. Setidaknya ada tiga hal yang wajib diperhatikan yakni, tingkatkan sumber daya manusia, inovasi dan terapkan teknologi digitalisai
Peran pers, tambahnya sesuai dengan undang undang nomor 40 tahun 1999. Dimana Pers sebagai Media Pendidikan, sarana informasi, hiburan dan kontrol sosial.
“Hakekat dari pers adalah mengawal demokrasi menuju tatanan yang lebih maju. Dalam era digitalisasi dan ledakan demografi pers hadir sesuai fungsi yang diamanahkan dalam undang undang,” pungkasnya.
Sementara, ketua KNPI Kabupaten Katingan, Budy Hermanto meminta pemuda bisa beradaptasi dengan adanya perubahan teknologi dan bonus demografi.
Ia meminta pemuda dapat membaca peluang mengingat terjadinya ledakan usia produktif dibandingkan dengan yang non produktif. “Tantangannya usia produktif terlalu banyak, sementara lapangan kerja sedikit. Diharapkan pemuda bisa lebih kreatif membuka peluang usaha,” sebutnya.
Diharabkannya, pemuda melek teknologi dan terus belajar menghadapi era digitalisasi. Dimana dalam segi kehidupan terkait dengan internet dan otomasi. “Bagi yang ketinggalan akan tergerus dan untuk yang mampu beradaptasi mendapat peluang,” tandasnya, saat membuka acara.