Pemprov desak Kemenhub bangun jembatan timbang di Tabalong

Budi Setiyadi, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.(Foto: anas aliando)(kalselpos.com)

Banjarmasin, kalselpos.com – Jalan nasional di Kalimantan Selatan (Kalsel) banyak yang rusak. Angkutan yang melebihi tonase adalah biang kerok penyebab kerusakan. Paling parah “penyumbang” kerusakan jalan adalah angkutan semen PT Count yang tonasenya sampai 70 ton dengan kapasitas jalan yang hanya mampu dilintasi beban 10 ton.

Akibat rusaknya jalan, mobilitas masyarakat jadi terganggu. Bahkan, saking geramnya, masyarakat melalui perwakilan LSM melakukan aksi demo di depan Gedung DPRD Kalsel agar anggota dewan segera mengambil sikap atas kerusakan jalan tersebut.

Bacaan Lainnya

“Kalau dalam waktu satu minggu tidak ada sikap, maka kami akan memportal jalan dan jembatan yang dilalui angkutan semen PT Count,” ujar Ketua LSM Forum Rakyat Peduli Bangsa dan Negara (Forpeban) Kalsel, Din Jaya.

Lalu apa langkah yang akan diambil Pemprov Kalsel dalam menyikapi hal ini.

Kadishub Kalsel, Rusdiansyah mengakui jalan di Kalsel banyak yang rusak akibat sering dilalui angkutan yang melebihi tonase.

“Selain angkutan semen Conch, jalan rusak juga disebabkan angkutan batubara dan sawit,” ujarnya di hadapan Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi saat Peresmian Operasional Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor UPPKB Kintap & Kegiatan Pekan Keselamatan Jalan Tahun 2021 di Terminal Gambut Barakat, Jl. A. Yani Km 17 Kabupaten Banjar, Kamis (7/10/2021).

Karena itulah, papar Rusdiansyah, Pemprov Kalsel mendesak Kementerian Perhubungan untuk segera membangun jembatan timbang di Kabupaten Tabalong.

“Semoga permintaan ini segera direalisasikan di tahun 2022,” harapnya.

Rusdi menyebut, pembangunan jembatan timbang di Tabalong sangat mendesak agar kerusakan jalan bisa diminimalisir.

Di Kalsel baru ada satu jembatan timbang yang sudah beroperasi, lokasinya di Kintap, Kabupaten Tanah Laut.

Menanggapi desakan Pemprov Kalsel, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi berjanji akan segera menyampaikan hal tersebut ke menteri perhubungan.

“Insya Allah jembatan timbang Tabalong akan dibangun secara bertahap mulai tahun 2022,” ujarnya.

Budi mengakui,  angkutan semen lah yang mempunyai andil besar penyebab kerusakan jalan.

“Paling banyak overloud itu angkutan semen. Tahun depan mulai pembangunan jembatan timbang Tabalong, kita akan lakukan  pengawasan secara ketat,” janji Budi.

Dia juga berpesan kepada pegawai Dishub untuk tidak main-main dalam menguji berkala kendaraan angkutan.

“Kita tidak lagi mengeluarkan buku biru, tali pengujian kendaraan sudah secara digital,” bebernya.

Budi mengakui, sanksi bagi angkutan yang melebihi tonase masih terlampau ringan. UU  Nomor 22 tahun 2009 hanya menyangsi denda Rp500 ribu.

“Dalam revisi UU 22, denda kita tingkatkan, tidak hanya sopir, di sangsi juga pemilik mobil dan pemilik barang,” tegasnya.

Budi menyebut, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan asosiasi angkutan semen agar siap untuk penyesuaian angkutan, namun asosiasi minta toleransi waktu.

“Mereka siap untuk penyesuaian namun minta toleransi waktu,” tukasnya.

Berita lainnya Instal Aplikasi Kalselpos.com

Pos terkait