Aplikasi eHAC Kemenkes diduga bocor

Aplikasi eHAC versi lama.(ist)(kalselpos.com)

kalselpos.com– Electronic Health Alert Card
(eHAC) merupakan merupakan aplikasi untuk memverifikasi penumpang yang melakukan perjalanan selama pandemi Covid-19.

Virtual Private Network (VPN), melaporkan adanya dugaan kebocoran 1,3 juta data pada Kartu Kewaspadaan Kesehatan (Electronic Health Alert Card/eHAC).

Bacaan Lainnya

Laporan itu dikutip pada Selasa (31/8/21), kebocoran data berasal dari penggunaan database Elasticsearch yang tidak memiliki jaminan untuk menyimpan data sekitar 1,3 juta pengguna eHAC.

Laporan tersebut menyebutkan kebocoran itu membuat pengguna rentan mengalami serangan siber.

“Dengan akses informasi ke paspor, tanggal lahir, riwayat,dan data lainnya. Peretas bisa menargetkan pengguna sebagai korban dan mencuri identitas mereka. Mereka dapat tertipu secara langsung dan kehilangan ribuan dolar AS,” sebut laporan itu.

Tim VPN Mentor yang dipimpin Noam Rotem dan Ran Locar mengklaim telah menghubungi otoritas terkait mengenai masalah ini.

Pada 22 Agustus 2021, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) segera mengambil tindakan menonaktifkan server tersebut pada 24 Agustus 2021.

Menanggapi kebocoran data tersebut, Kementerian Kesehatan melalui konferensi pers menyebutkan bahwa data yang bocor berasal dari aplikasi eHAC yang lama.

Aplikasi itu sudah tidak lagi digunakan sejak Juli 2021. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI Anas Ma’ruf pun meminta agar para pengguna aplikasi eHAC yang lama segera menghapus aplikasi itu dari perangkat gawainya masing- masing agar bisa melakukan pencegahan yang optimal.

(Aplikasi Kalselpos.com)

Pos terkait