Banjarmasin, kalselpos.com – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Selatan (Kalsel), Edy Suryadi angkat bicara terkait vaksin gotong royong alias vaksin berbayar.
Kepada kalselpos.com, Jumat (6/8/2021), Edy mengungkapkan, sejumlah perusahaan di Kalsel sudah mendaftarkan karyawannya ke Kadin Indonesia untuk mendapatkan vaksin tersebut.
Edy menyebut, ada 70 ribu karyawan yang bekerja di sejumlah perusahaan di Banua sudah didaftarkan perusahaan masing-masing untuk segera divaksin gotong royong.
Namun Edy menyayangkan, perusahaan-perusahaan itu tidak melaporkan kepada Kadin Kalsel pasca mendaftar ke Kadin Indonesia.
“Sampai detik ini, 70 ribu yang dimaksud oleh perusahaan di Kalsel yang sudah mendaftar itu belum ada yang melapor ke Kadin Kalsel. Perusahaan mana saja yang sudah mendaftar ke Kadin Indonesia,” ujarnya.
Padahal, ujar Edy, laporan itu sangat diperlukan pihaknya untuk bisa membantu perusahaan agar proses vaksinasi bisa dipercepat.
“Kalau mereka (perusahaan) mendaftarnya langsung ke sana (Kadin Indonesia) dan tidak melaporkan pendaftar itu ke Kadin Kalsel, maka kami tidak bisa mempercepat ataupun memberikan masukan kepada Kadin Indonesia atau pun ke perusahaan BUMN yang terkait dengan penyediaan vaksin,” bebernya.
Edy berucap, harusnya setelah mendaftar, mereka (perusahaan) segera melaporkan ke Kadin Kalsel bahwa perusahaan sudah mendaftarkan karyawannya untuk divaksin gotong royong.
Edy berujar, vaksin gotong royong adalah vaksin berbayar. Apa yang dilakukan perusahaan untuk memvaksin karyawannya adalah bentuk kepedulian perusahaan untuk membantu beban pemerintah.
“Artinya, dengan keterbatasan dana dan ketersediaan vaksin, masyarakat dunia usaha di bawah Kadin menyediakan anggaran untuk memvaksin tenaga kerja di perusahaannya,” tukasnya.