Profil Banjarmasin Kalimantan Selatan

Rumah Banjar ( istimewa/ kalselpos.com)

kalselpos.comDasar pendirian Kota Banjarmasin adalah Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 Tentang Perpanjangan Pembentukan Daerah Tingkat II Di Kalimantan.
Kota Banjarmasin secara de jure masih sebagai ibukota Kalimantan Selatan, namun kantor Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan terhitung sejak tanggal 14 Agustus 2011 telah dipindahkan ke kawasan Gunung Upih di Kecamatan Cempaka (Banjarbaru).
Kantor Pemerintah Kota Banjarmasin beralamat di Jl. RE. Martadinata No. 1, Kota Banjarmasin dengan alamat website www.banjarmasinkota.go.id.
Perekonomian dan Pariwisata
Potensi Kota Banjarmasin mengandalkan sektor perdagangan dan jasa, serta sektor pariwisata. Salah satu sentra perdagangan dan pariwisata adalah Kampung Sasirangan yaitu tempat pembuatan batik khas Banjarmasin. Selain kampung sasirangan, tempat pariwisata lainnya adalah pasar terapung siring. Di pasar ini penjual menjajakan berbagai macam kebutuhan di atas perahu setiap harinya.
Sejarah
Kota Banjarmasin dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 Tentang Perpanjangan Pembentukan Daerah Tingkat II Di Kalimantan.
Visi dan Misi
Visi jangka menengah daerah yang diusung oleh Kepala Daerah terpilih yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota adalah Kayuh Baimbai Menuju Banjarmasin Baiman (Bertakwa, Aman, Indah, Maju, Amanah, dan Nyaman).
Berdasarkan visi tersebut, ditetapkan misi pembangunan Kota Banjarmasin sebagaimana berikut:
1. Mewujudkan Kota Banjarmasin bertaqwa dalam setiap sendi kehidupan masyarakat, dengan mengedepankan pendidikan akhlak dan budi pekerti sehingga terwujud masyarakat Banjarmasin yang religius, berbudi luhur, berbudaya, sehat dan sejahtera;
2. Mewujudkan Kota Banjarmasin yang aman, sehat, dan kondusif bagi pribadi dan kehidupan masyarakat;
3. Mewujudkan Kota Banjarmasin indah dengan penataan kota berbasis tata ruang berbasis sungai guna terwujud kota yang asri dan harmoni;
4. Mewujudkan Kota Banjarmasin yang maju dengan penguatan perekonomian melalui sektor perdagangan, perindustrian, dan pelabuhan dengan memperhatikan pemerataan pendapatan, meningkatkan taraf pendidikan, pengembangan dan pelestarian budaya banjar serta pariwisata sungai untuk mencapai kesejahteraan masyarakat;
5. Melaksanakan pemerintahan amanah, ramah, bersih dan profesional berbasis teknologi informasi dan komunikasi serta memaksimalkan fungsi melayani sebagai suatu tanggung jawab terhadap masyarakat dan Tuhan YME;
6. Melaksanakan pembangunan infrastruktur yang handal dan berkelanjutan dengan memperhatikan kesesuaian Tata Ruang, serta pembangunan menyeluruh mulai dari daerah terluar, terpencil, dan terbelakang sebagai pembangunan dasar untuk menjadikan Kota Banjarmasin nyaman yang ditunjang dengan perbaikan pengelolaan wisata dan pengelolaan pasar tradisional secara professional.
Topografi
Secara topografis Kota Banjarmasin sebagian besar merupakan dataran daerah berpaya-paya dan relatif datar. Pada waktu air pasang hampir seluruh wilayah digenangi air, yang terletak pada ketinggian tempat rata-rata 0,16 meter di bawah permukaan air laut.
Kota Banjarmasin terletak dekat muara Sungai Barito dan dibelah dua oleh Sungai Martapura. Sehingga seolah-olah Kota Banjarmasin menjadi 2 bagian. Kemiringan tanah antara 0,13% dengan susunan geologi terutama bagian bawahnya didominasi oleh lempung dengan sisipan pasir halus dan endapan aluvium yang terdiri dari lempung hitam keabuan dan lunak.
Kemiringan tanah antara 0,13% dengan susunan geologi terutama bagian bawahnya didominasi oleh lempung sisipan pasir halus dan Tanah aluvial yang didominasi struktur lempung adalah merupakan jenis tanah yang mendominasi wilayah Kota Banjarmasin. Sedangkan batuan dasar yang terbentuk pada cekungan wilayah berasal dari batuan metaforf yang bagian permukaan ditutupi oleh kerakal, kerikil, pasir dan lempung yang mengendap pada lingkungan sungai dan rawa.
Letak Geografis
Kota Banjarmasin terletak antara 114°31’40″ – 114°39’55″ Bujur Timur dan 3°16’46″ – 3°22’54″ Lintang Selatan dengan luas wilayah 72,67 Km², yang terbagi atas 5 kecamatan dan 50 kelurahan.
Batas Wilayah Administrasi
Sebelah Utara : Kabupaten Barito Kuala
Sebelah Timur : Kabupaten Banjar
Sebelah Selatan : Kabupaten Banjar
Sebelah Barat : Kabupaten Barito Kuala
Potensi Daerah
Peternakan
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, populasi ternak besar terkonsentrasi di Kecamatan Banjarmasin Selatan yaitu sebesar 247 ekor sapi potong dan 27 ekor kerbau, atau sebesar 70,62 persen dari total populasi ternak besar di Kota Banjarmasin. Jumlah pengusaha sarang burung walet di Kota Banjarmasin sebanyak 252 pengusaha dan paling banyak terdapat di Kecamatan Banjarmasin Tengah sebanyak 129 perngusaha atau sebesar 51,2 persen dari total keseluruhan. Banyaknya jumlah pengusaha ini sejalan dengan jumlah titik lokasi sarang burung walet yang juga paling banyak terdapat di Kecamatan Banjarmasin Tengah sebanyak 158 titik.
Perikanan
Produksi perikanan di Kota Banjarmasin sebagian besar berasal dari perikanan darat, Lais memiliki nilai produksi yang paling besar yaitu mencapai 8,54 milyar rupiah dengan total produksi sebesar 341,50 ton selama tahun 2017. Ikan Baung merupakan ikan darat yang memberikan produksi terbesar kedua yaitu 335,27 ton dengan nilai produksi sebesar 15,09 milyar rupiah.
Perdagangan
Jumlah penerbitan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) pada tahun 2017 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu sebesar 17,03 persen dengan jumlah 1.779 pada tahun 2016 dan 1.476 di tahun 2017. Penerbitan SIUP paling banyak berada pada golongan usaha pedagang kecil dengan jumlah 1.264 atau sebesar 85,64 persen. Pengiriman batu bara melalui pelabuhan Banjarmasin pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar +4,95 persen dibandingkan tahun 2016. Hal ini sejalan dengan menurunnya ekspor produk tambang Kota Banjarmasin pada tahun yang sama. Disisi lain, pengiriman produk rotan olahan mengalami peningkatan sebesar 10,62 persen dengan jumlah 24.853 m3 dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu sebesar 22.466 m3.
Objek Wisata
Kota Banjarmasin memiliki berbagai objek wisata, baik wisata alam, wisata sejarah, wisata kuliner, maupun wisata pendidikan seperti Kampung Sasirangan, Rumah Makan Soto Bang Amat yang menyajikan soto khas banjar, Festival Budaya Pasar Terapung, Masjid Sultan Suriansyah (1526) terletak di tepi Sungai Kuin, Komplek Makam Sultan Suriansyah, Komplek Makam Pangeran Antasari, Museum Wasaka, Kubah Surgi Mufti, Pasar Terapung Muara Kuin di muara Sungai Kuin, Pasar Terapung Lok Baintan, Taman Agro Wisata PKK Banjar Bungas, Patung Bekantan, Menara Pandang Siring, Kawasan industri kayu rakyat di Kelurahan Alalak Selatan-Tengah, dan Taman Siring Sungai Martapura yang terletak di tengah kota Banjarmasin (berseberangan dengan Masjid Raya Sabilal Muhtadin).
Lagu Daerah
Ampar-ampar pisang, Paris barantai (Kotabaru gunungnya bamega), Kampung Batuah, Talambat Badatang, Pangeran Suriansyah, Banua Banjar, dan Pambatangan.
Semboyan
“Kayuh Baimbai” yang artinya mendayung bersama-sama
(Aplikasi Kalselpos.com)

Pos terkait